OTODRIVER – Ditemui langsung pekan ini (16/7), Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther Panjaitan, menegaskan bahwa pihaknya memang mengamini jika pasar mobl baru nasional dalam kondisi yang tidak menggembirakan.
Namun begitu, pihaknya tidak akan ikut dalam pertarungan diskon, khususnya saat di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 (24/7-3/8) di ICE BSD City, Tangerang. Ia lebih berharap masyarakat menyimak produk-produk yang dirilis oleh pihak BYD Indonesia, ”Memang betul market-nya lagi sulit. Tapi BYD tidak melakukan strategi harga sebagai bagian dari strategi penjualan.”
Luther juga tidak menyebutkan target SPK yang akan bisa diraup pihaknya selama perhelatan itu. “Kita belum tentukan, tapi berkaca dari kegiatan-kegiatan sebelumnya ya kita harapkan ini (GIIAS 2025, Red) bisa lebih baik dari tahun sebelumnya,” jabarnya.
Tahun ini booth BYD termasuk yang terluas dari seluruh partisipan GIIAS 2025 yaitu sekitar 3.000 meter persegi, oleh Luther diungkapkan, ”Nanti akan berbagi antara BYD dan Denza.”
Untuk memenuhi potensi animo dari publik soal produk BYD, di ajang GIIAS 2025, akan disediakan tak kurang dari sepuluh unit mobil yang bisa dicoba oleh pengunjung. Bukan hanya itu, Luther kembali menyebutkan bahwa BYD Indonesia juga telah menyiapkan area khusus untuk test drive kendaraan BYD saja.
BYD Indonesia juga akan menampilkan satu teknologi kendaraan terbaru mereka di ajang tahun ini. Produk itu akan diekspos melalui sebuah seminar di ajang yang sama.
Tersirat pula bahwa pihaknya akan menyediakan unit untuk model terbaru BYD yang akan rilis perdana di GIIAS 2025. Mobil itu sudah banyak diinfokan di sejumlah akun media sosial.
Mobil yang di negara asalnya bertajuk BYD Seagull itu diperkirakan akan menghadapi langsung sejumlah produk non fosil, sebagai contoh akan berhimpitan dengan Wuling Binguo.
Bisa jadi pihak BYD Indonesia akan melabelkan harga pada rentang Rp 200-Rp 300 jutaan atas mobil baru itu. (EW)









