OTODRIVER - Pada perhelatan Japan Mobility Show (JMS) 2025, Mazda memperkenalkan dua mobil konsepnya. Salah satunya adalah Mazda Vision X-Coupe (X diucapkan sebagai cross).
CEO Mazda, Masahiro Moro dalam sambutannya di ajang pameran terbesar di Jepang itu mengatakan bahwa mobil ini merupakan coupe empat pintu yang stylish, dirancang untuk tahun 2035
Berbincang mengenai rancangan desain, model yang satu ini hadir dengan aura klasik yang kental yang ditandai dengan bonet panjang yang cukup populer digunakan pada mobil-mobil sport seperti Jaguar E-Type, Chevrolet Corvette C3 atau Nissan Z28 Fairlady di era 70-an.
Gaya desain ini sebenarnya bukan hal yang terlalu gres bagi Mazda, di mana sebelumnya pabrikan asal Hiroshima telah menghadirkan mobil-mobil konsep dengan nafas desain ‘hidung panjang’ ini seperti RX Vision Concept di 2015 ataupun Vision Coupe Concept di 2018.
Walau demikian, kehadiran Mazda Vision X-Coupe tetap memberikan pesona tersendiri. Bisa dikatakan bahwa mobil ini merupakan perjalanan spiritual Mazda yang dibalut dengan kepatuhan pada bahasa desain Kodo. Singkatnya Vision X-Coupe merupakan sosok mobil dengan tampilan eksterior yang cantik dan menggoda.

Melihat ke dalam kabinnya, Mazda berusaha menampilkan aura desain dasbor layaknya mobil di era 70-an dengan hadir dengan model dasbor tebal yang menipis di bagian bawah. Posisi duduk penumpang terutama pada bagian depan pun punya posisi cukup rendah dengan posisi kaki yang rebah. Seolah mengingatkan kembali cara duduk dan menyetir dengan gaya. Mungkin bukan posisi ternyaman, namun stylish.

Dalam paparannya, Mazda mengatakan bahwa mobil ini mengasup teknologi plug-in hybrid yang terintegrasi dengan mesin turbo rotary dua rotor, motor listrik dan baterai.
Dari sisi performa disebutkan bahwa output puncak mobil ini mencapai 510 PS dan mampu berjalan dengan mode listrik murni sejauh 160 km. Sedangkan jika dikombinasikan mesin dan motornya maka akan menempuh jarak hingga 800 km.
Semakin ramah lingkungan, mobil ini pun menggunakan mesin yang mengasup bahwan bakar netral karbon yang berasal dari mikroalga dan teknologi penangkapan CO2 (Mazda Mobile Carbon Capture). Sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam pengurangan CO2 dalam pengoperasiannya.
Sebagaimana dijelaskan Moro dalam sambutannya, mikroalga menyerap CO2 selama pertumbuhannya dan menyimpan minyak di dalam selnya. Minyak ini kemudian dapat diekstraksi dan diubah menjadi bahan bakar netral karbon. Mikroalga yang tersisa kaya akan nutrisi seperti protein dan dapat diubah menjadi makanan atau pupuk organik.
Dalam hal penangkapan karbon, Mazda telah mengembangkan teknologi yang dapat menarik emisi CO2 langsung dari knalpot. Emisi yang ditangkap ini kemudian dapat digunakan untuk membantu budidaya tanaman atau menghasilkan "material karbon berkinerja tinggi".
Mazda mengatakan kemungkinan bahwa bahan bakar ramah lingkungan ini akan mulai digunakan pada 2035 nanti. (SS)








