OTODRIVER - Kabar duka datang dari Peugeot. Di Brand berlogo singa itu harus hengkang dari Indonesia.
“Berdasarkan informasi dari Stellantis sebagai prinsipal dari Peugeot, Stellantis telah mengambil keputusan strategis untuk menghentikan penjualan Peugeot di Indonesia. Ini bagian dari strategi pertumbuhan bisnis Stellantis di kawasan ASEAN,” demikian keterangan resmi yang sampaikan Chief Executive PT Astra International – Peugeot pada OtoDriver.
Perjalanan brand yang didirikan oleh Armand Peugeot pada 1810 di Indonesia dimulai pada 1972 melalui Multi France Motor yang berada di bawah payung Astra Group.
Memang, sebelumnya ada beberapa model yang hadir itu, namun sifatnya dimasukkan ke Indonesia secara personal.
Model pertama versi APM adalah Peugeot 504 yang mulai diedarkan pada 1973 dan langsung mendapatkan sambutan hangat dari khalayak Indonesia. Di sinilah imej Peugeot sebagai mobil dengan kenyamanan ala Eropa tertancap oleh khalayak saat itu.
Dari sinilah, Peugeot mencoba varian yang lebih mewah yakni 604 di akhir 70-an dan versi yang lebih kecil 304 pada awal 80-an. Sayang kiprah keduanya tidak secemerlang 504.
Pada 1981, tongkat estafet 504 diserahkan pada 505 yang juga mendapatkan sambutan yang baik. 505 GR jadi pembuka dan kemudian berkiprah hingga 1989 dengan 505 GTi yang dibekali mesin lebih besar yakni 2.200 cc.
Selanjutnya pada tahun 1989 itu juga hadir model 405. Kiprahnya diawali dengan 405 SR, kemudian disusul dengan 405 SRi dan kemudian 405 STi. Model ini bertahan hingga 1995 dan menjadi model terakhir bagi ‘Peug’ dengan akhiran angka 5. Hanya saja model 405 tidak secemerlang 505 yang melegenda.
Selanjutnya lembaran sejarah Peugeot diteruskan oleh 306 dan 406 yang hadir hampir bersamaan di medio tahun 90an dan berakhir pada awal 2000an.
Pada 2001 terjadi penggantian nama APM. Dikutip dari Kompas.com, namanya berganti menjadi Astra France Motor.
Kehadiran 206 di 2003 yang bersamaan dengan melambungnya prestasi Peugeot di dunia reli. Pamor dari ajang WRC ini mampu mendongkrak penjualan 206 cukup signifikan. Pihak Astra pun menetapkan skemanya menjadi completely knocked down (CKD) untuk bisa bersaing label-label Jepang yang bermain di segmen compact hatchback.
Walau hanya bertahan hingga 2006 atau 3 tahun, namun model 206 inilah tercatat sebagai model dengan penjualan terbanyak dalam deretan produk Peugeot di Indonesia.
Model 806 MPV, 406 coupe dan Peugeot Partner sempat menghiasi etalase brand Eropa ini. 806 tercatat sebagai model pertama yang menawarkan opsi mesin diesel dalam sejarah brand ini di Indonesia
Pada 2006 itu juga bisnis Peugeot di Indonesia kembali berubah dan namanya pun diganti menjadi Astra Peugeot Sales Operation yang membuat fungsi penjualan dan layanan purna jual seluruh lini bisnis otomotif group Astra merek Peugeot kini di bawah PT Astra International Tbk secara langsung.
Selanjutnya produk-produk serie 7 seperti 307 sedan, 307 SW (station wagon), 407 sedan, 407 SW, 807 dan Van Expert mewarnai produk dari pertengahan 2000an. Sayangnya kiprahnya belum bisa menyamai prestasi generasi sebelumnya.
Hingga hadir era yang diwakili oleh Peogeot 2008, 3008 dan 5008 hadir. Pada era ini Peugeot hanya menjajakan produk SUV saja.
Dengan segala perjalanannya sejak hadir resmi di Indonesia, Peugeot menjadi produk yang konsisten selama 52 tahun hadir di Indonesia. Hingga saat ini, Sang Singa pun harus usai berkiprah di tanah air. (SS)
#peugeot #peugeot-hengkang-dari-indonesia #mobil-perancis #sejarah-peugeot-di-indonesia