OTODRIVER – Untuk pertama kalinya dalam 17 bulan terakhir, pejualan mobil baru di Jepang mengalami penurunan. Catatan Januari 2024, ada penurunan 12,4 persen atau setara 334.838 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Banyak yang mengatakan bahwa penurunan tersebut imbas dari rangkaian isu soal uji tes Daihatsu yang meledak sejak paruh terakhir 2023. Salah satu dampak yag juga bisa disimak, berdasarkan data dari Japan Light Motor Vehicle and Motorcycle Association atau JAIA, Toyota mengalami penurunan 22,9 persen ke angka 117.912 unit untuk kelas mobil kecil.
Sementara itu angka laku produk Daihatsu sendiri untuk bulan yang sama juga turun sampai 62,2 persen atau setara angka 19.346 unit, sebagaimana dilansir oleh kantor berita Kyodo pekan lalu, (1/2).
Pencapaian penjualan secara keseluruhan untuk Toyota maupun Subaru juga sangat melandai, masing-masing 51,2 persen dan 64,3 persen. Ini juga dampak dari sejumlah model yang platformnya sama dengan Daihatsu dan sedang dikenai sanksi penundaan sampai pembatalan produksi.
Menurut pihak JAIA, tren ini dikhawatirkan masih akan berlangsung untuk beberap waktu ke depan.
Di tingkat dealer atau retail, baik Daihatsu maupun Toyota penjualannya juga mengalami penurunan signfikan. Data dari asosiasi dealer mobil Jepang menyebutkan, semua merek mobil, di bulan Januari lalu ada penurunan penjualan 5,5 persen atau setara 216.926 unit.
Daihatsu sendiri turun 69,5 persen atau 897 unit. Kemudian Toyota penjualan selama Januari di angka 103.975 unit atau turun 14,4 persen. (EW)