OTODRIVER – Hyundai sebut bangun ekosistem mobil listriknya 100 persen mulai dari hulu ke hilir. Mulai dari sumber daya baterainya, produksi baterai, produksi mobil, hingga fasilitas pengisian daya khusus konsumen Hyundai.
Merek Hyundai bisa dikatakan come back ke Indonesia tahun 2020 lalu. Namun, merek asal Korea Selatan ini bisa dikatakan jor-joran hadir di Indonesia.
Bagaimana tidak, merek ini langsung membangun pabrik produksinya di wilayah Cikarang, Jawa Barat. Tak hanya itu, kini Hyundai juga telah memiliki 136 cabang dealer yang tersebar di seluruh Indonesia.
Lantas, ternyata Hyundai pun merasakan tantangan industri otomotif Indonesia yang kini mulai kedatangan banyak merek-merek mobil baru. Ju Hun Lee selaku President Director PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menjelaskan bahwa pihaknya terus berkonsentrasi di segmen mobil listrik dengan segala ekosistemnya.
“Sampai sekarang kami terus penetrasi EV. Karena merek Jepang sudah dominasi pasar Indonesia tapi tidak ada EV. Makanya Hyundai coba membuat ekosistem EV di Indonesia,” jelasnya saat diwawancarai di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (14/11).
Bahkan Hyundai sendiri tengah membuat ekosistem mobil listrik mulai dari produksi baterai, produksi mobil, hingga tempat pengisian daya khusus untuk mobil Hyundai.
“Kami bikin pabrik mobil, build battery, membangun battery pack factory, kami juga membuat tempat pengisian daya,” tambahnya.
Dan tidak hanya itu, sumber daya yang digunakan untuk membuat baterai juga berasal dari dalam negeri.
“Jadi dengan mining nikel, pakai dari Indonesia, kita bisa bikin sel baterai, battery pack, mobil baru, jual EV ke konsumen dan kami bertanggung jawab dengan tempat pengecasan. Itu keseluruhan ekosistem yang kami buat,” tutupnya.
Saat ini, mobil listrik yang dibuat di pabrik PT Hyundai Motors Manufacturing Indonesia adalah Hyundai Kona Electric, Ioniq 5 dan juga Ioniq 5 N. (AW).