OTODRIVER – Daihatsu Gran Max terkena recall di Jepang. Bahkan saudara-saudara model rebadge-nya seperti Mazda Bongo dan juga Toyota Town Ace juga terlibat dalam kampanye ini.
Masalahnya ada di bagian aki. Pada model ini, komponen baterai aki berpotensi bergerak hingga terlepas saat terjadinya kecelakaan.
Daihatsu sendiri menetapkan recall perlu dilakukan setelah verifikasi teknis termasuk pengujian konfirmasi kesesuaian standar oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) mengungkapkan bahwa kendaraan tersebut tidak memenuhi standar. Karena persiapan suku cadang perbaikan memerlukan waktu, pelanggan akan diberitahu setelah mereka siap untuk penggantian.
"Karena kurangnya pengujian terhadap perlengkapan baterai selama pengembangan, terdapat risiko baterai dapat bergerak secara berlebihan, lepas, dan gagal menahan baterai pada tempatnya jika terjadi tabrakan dari belakang," demikian seperti dikutip dari siaran resmi Daihatsu.
"Perlengkapan baterai pada semua kendaraan akan diganti dengan suku cadang korektif dan battery stoppers akan ditambahkan," tambahnya.
Lalu apakah recall ini berpengaruh pada produk Daihatsu yang ada di Indonesia?
“Kami sampaikan bahwa Gran Max yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia tidak terdampak dengan hal ini, karena setiap negara memiliki spesifikasi part yang berbeda termasuk regulasi yang mengaturnya,” jelas Sri Agung Handayani, Director Planning & Communication, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) saat dihubungi, Selasa (09/07). (AW)