Era kendaraan elektrifikasi di Indonesia dipastikan bakal lebih melesat, setelah mendapat batuan subsidi dari pemerintah. Kali ini, BASF, Eramet, dan Volkswagen melalui PowerCo akan berinvestasi dalam pembangunan ekosistem baterai mobil listrik di Maluku Utara.
“BASF menyampaikan secara langsung minat investasinya kepada Presiden Jokowi untuk melakukan investasi di Maluku Utara dalam rangka pembangunan ekosistem baterai mobil yang kurang lebih investasinya sekitar 2,6 miliar dolar AS,” kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/4).
Ia juga menyampaikan, perusahaan Volkswagen melalui PowerCo juga turut akan membangun ekosistem baterai mobil di Indonesia dengan bekerjasama bersama sejumlah perusahaan termasuk perusahaan nasional. Proses pembangunannya akan mulai dilakukan di akhir tahun 2023.
"Ini sebagai bentuk investasi yang inklusif dan sekaligus untuk menganulir cara pikir orang bahwa seolah-olah pengelolaan tambang kita di Indonesia tidak memperhatikan kaidah-kaidah yang ada pada standar internasional," papar Bahlil.
Sebelumnya, ekosistem baterai mobil listrik juga akan dibangun oleh LG yang mulai membangun pabriknya di Karawang, Jawa Barat. Juga, ekosistem dari hulu ke hilir antara LG dan CATL, yang sudah mulai dikonstruksi pada 2023.
Guna menopang misi tersebut, Bahlil melanjutkan, pemerintah akan mulai lakukan pembatasan terhadap pembangunan smelter yang tidak berorientasi pada sektor green energy.
"Ini sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah dalam melakukan penataan terhadap lembangunan produk yang berorirentasi pada green energy dan green industry," tegas Bahlil.