Tidak Dianjurkan Mengatasi Ban Tubeless Bocor dengan Metode “Tambal Cacing”

Tidak Dianjurkan Mengatasi Ban Tubeless Bocor dengan Metode “Tambal Cacing”

OTODRIVER - Saat ini penggunaan ban tubeless sudah banyak digunakan kendaraan bermotor, jenis ban seperti ini jika tertusuk benda tajam kecil seperti paku penambalan jadi lebih praktis.

Namun, metode “tambal cacing” sering dilakukan oleh penambal ban yang ditemukan di tepi jalan tidak dianjurkan. Metode ini hanya memasukan karet keras yang berbentuk seperti cacing ke dalam ban yang bocor dengan cara ditusuk.

Harapannya karet tersebut dapat terjepit dengan rapat sehingga dapat mengunci udara di dalamnya dan menutup permukaan ban yang berlubang. Cara ini hanyalah solusi sementara untuk menutupi kebocoran pada ban secara cepat.

"80 persen pecah ban di jalan tol Indonesia terjadi karena perbaikan ban yang buruk, perbaikan yang betul adalah ban dilepas dari velg, dilihat dari dalam, tambalnya dari dalam. Sedangkan metode tambal cacing dapat menyebabkan ban melebar secara berkala hingga dapat pecah atau meledak sewaktu-waktu,” kata Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia Mochammad Fachrul Rozi kepda Otodriver saat peluncuran ban beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tambal patch atau tiptop lebih baik digunakan untuk menutup kebocoran dari dalam permukaan ban, sehingga sifatnya bisa dipakai secara jangka panjang alias permanen. Tambal tiptop mengharuskan mencopot ban untuk di-press bagian yang mengalami kebocoran.

"Jika terjadi kebocoran lebih baik kalau ban terkena paku itu buka dulu dari peleknya. Jadi harus tambal dari dalam yang model kaya paku payung. Itu aman dan permanen, kalau cacing itu tidak permanen dan sifatnya sementara," papar Fachrul. (GIN)

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

 
 
 
Rekomendasi

Bus-truck.id

    Otorider.com