OTODRIVER - Pekan ini dunia otomotif Jepang dikejutkan dengan temuan manipulasi uji keselamatan yang melibatkan 64 model kendaraan, termasuk 22 model yang dijual dengan merek Toyota beserta tiga mesin yang dipasarkan secara global.
Kemarin (20/12) President Daihatsu Motor Co., Ltd., Soichiro Okudaira, mengatakan melakukan penghentian produksi dan pengiriman semua kendaraan baik ke luar negeri maupun di dalam negeri Jepang.
"Daihatsu hari ini (20/12) memutuskan untuk menghentikan sementara distribusi semua model yang dikembangkan Daihatsu yang saat ini sedang diproduksi, baik di Jepang maupun di luar negeri," kata Okudaira dalam konferensi pers secara daring yang disiarkan secara langsung melalui akun Youtube DaihatsuOfficial, Rabu (20/12).
Pihaknya juga sedang berupaya untuk memulai produksi secepat mungkin dan kembali melakukan pengiriman produk kepada para pelanggannya. "Kami belum tahu berapa lama itu akan memakan waktu dan berapa banyak penemuan yang akan mereka identifikasi," paparnya.
Toyota Motor Corporation sebagai penaung Daihatsu Motor Co.. juga menyampaikan pernyataa resminya yang berisi permohonan maaf bahwa Daihatsu telah melakukan sejumlah hal yang tidak sepatutnya terjadi meski Toyota menyadari bahwa beban yang harus diterima ‘adiknya’ itu memang tidak ringan karena begitu besarnya target produksi serta pengembangan untuk produk Daihatsu maupun Toyota.
Di hari yang sama, pihak Daihatsu juga ‘mengaku’ telah melakukan ketidakpatutan dalam kejadian tidak sesuainya rangkaian uji tabrak pada komponen door trim di bulan April 2023. Dan pada bulan Mei ada temuan yang janggal atas uji pada titik pilar mobil, kali ini berkaitan dengan Daihatsu Cast dan Toyota Pixis. Setidaknya ada 88 ribu data yang dimanipulasi.
Dalam temuan bulan Desember ini sendiri telah melibatkan setidaknya 174 tindakan yang tidak sesuai dalam 25 jenis pengujian. Dalam kasus ini, selain Daihatsu dan Toyota, sejumlah produk merek Jepang lain yang diduga terkena dampak ada pada Mazda dan juga Subaru yang beberapa modelnya satu platform dengan 64 model yang diproduksi pihak Daihatsu.
Saat dihubungi langsung (21/12), Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor, mengamini kejadian tersebut. “Kita sudah cek dengan principal, dan ini bukan isu safety atau quality. Hari ini kami sedang koordinasi juga ke pemerintah, khususnya untuk melanjutkan produksi, siang nanti akan kita kabari,” ujarnya lewat pesan singkat.
Direktur Marketing dan Direktur Corporate Planning & Communication PT Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani, juga memberikan pernyataan serupa “Kami sudah memastikan kepada prinsipal bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan," ujarnya saat dihubungi langsung. (21/12). (EW)