Ingin tampil beda dengan yang lain, modifikasi mobil adalah upaya yang dilakukan si pemilik supaya kendaraannya sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Namun, perlu diketahui memodifikasi berlebihan berpotensi terkena sanksi tilang elektronik atau ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) yang saat ini gencar diberlakukan.
Karena memodifiaksi mobil harus sesuai dengan Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang angkutan jalan telah diatur bagaimana modifikasi yang diizinkan. Berikut daftar modifikasi yang berpotensi terekam kamera ETLE.
1. Menggunakan Lampu yang Tidak Dianjurkan dan Modifikasi Tanduk Mobil
Penggunaan lampu strobo pada mobil pribadi menjadi banyak perbincangan sehingga menimbulkan masalah. Padahal sesungguhnya modifikasi lampu strobo dan rotator ini dilarang menurut undang-undang lalu lintas. Hal itu karena penggunaan lampu tersebut hanya dikhususkan untuk kendaraan prioritas saja dan diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 59.
Memodifikasi lampu utama yang mebuat silau, sehingga mengagngu pandangan pengendara lain dapat terkena denda Rp500 ribu dan pidana kurungan maksimal 2 bulan. Aturannya tertulis dalam UU No.22 Tahun 2009 Pasal 279.
Lampu silau juga dapat diartikan sebagai pemasangan aksesoris lampu lainnya pada bagian depan dan belakang kendaraan yang mengganggu keselamatan berlalu lintas.
Pemasangan tanduk pada mobil sebenarnya sah saja. Hanya harus diperhatikan bentuknya tidak berlebihan atau membahayakan pengguna jalan lainnya. Sebelumnya, pengguna media sosial dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan bumper belakang berduri yang terpasang pada sebuah mobil.
Mobil tersebut merupakan Daihatsu Ayla generasi lawas yang berwarna hitam. Penampakan mobil ini terekspos melalui akun Instagram @gojek24jam.
Menurut pakar transportasi yang juga Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, pemasangan bumper berbahan besi boleh digunakan dan sah saja.
"Tidak ada aturan untuk kendaraan roda 4, yang ada aturan itu untuk truk," ujar Djoko kepada OtoDriver.
Tetapi pemasangan bumper tanduk atau lampu yang menyilaukan bagi pengguna kendaraan lainnya dapat ditindak. "Hal itu bisa ditindak, kenapa dia tidak membeli tank saja sekalian," papar Djoko.
2. Modifikasi Knalpot Mobil yang Menimbulkan Bising
Saat ini banyak sekali produk knalpot aftermarket yang tinggal plug and play dijenis mobil tertentu. Sehingga Anda tak perlu lagi merubah stuktur komponen mesin lainnya. Namun, mengeluarkan suara bising dan mengganggu kenyamanan dan membuat kehilangan konsentrasi pengendara lainnya.
Sanksi pelanggaran lalu lintas ini diancam denda Rp500 ribu dan kurungan 2 bulan, sesuai Pasal 285 UU No.22 Tahun 2009. Untuk knalpot, polisi menetapkan standar desibel dari suara yang dihasilkan knalpot tersebut. Jika lebih dari aturan yang sudah ditetapkan.
Jika merujuk pada merujuk pada peraturan Menteri Lingkungan Hidup (LHK) No.7/2009 tentang ambang batas kebisingan kendaraan bermotor, standar baku mutu maksimal yang ditetapkan 77 desibel (dB) untuk mobil penumpang.
Selain itu, tingkat kebisingan sebuah mobil juga dipengaruhi dengan kubikasi mesin mobil tersebut. Semakin tinggi kapasitas mesin, semakin garang suara yang dihasilkan.
3. Pelat Nomor yang Diubah
Desain dan warna pada pelat mobil sejatinya sudah ditetapkan oleh pihak kepolisian supaya seragam antara jenis kendaraan tertentu. Saat ini sendiri pelat nomor di Indonesia sedang dalam tahap perubahan dari hitam ke putih.
Sehingga apabila melakukan modifikasi plat nomor dengan cara mengubah bentuk, ukuran, serta warnanya maka masuk kategori pelanggaran lalu lintas.
Ini tertuang dalam pasal Perkapolri No. 5 Tahun 2012 tentang Tanda Nomor Kendaraan Bermotor. Disitu tertulis mengubah tampilan plat nomor, mengganti warna dan ukuran serta membuat plat nomor yang tidak sesuai standar, bisa dikenai sanksi pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000.
Biasanya pemilik mobil memodifikasi angka atau huruf yang digeser ke belakang sehingga membentuk nama atau kata. Dan salah satu modifikasi yang paling umum adalah pemasangan stiker pada plat nomor kendaraan. Berdasarkan aturan kepolisian, modifikasi plat nomor mobil dengan pemasangan stiker atau logo yang tidak resmi tidak diperbolehkan.
Selain modifikasi mobil yang melewati batas normal, ada sejumlah pelanggaran lalu lintas lainnya yang terancam denda besar. Apa saja?
- Melanggar rambu lalu lintas dan markah jalan.
- Tidak mengenakan sabuk keselamatan.
- Mengemudi sambil mengoperasikan smartphone.
- Melanggar batas kecepatan.
- Menggunakan pelat nomor palsu.
- Berkendara melawan arus.
- Menerobos lampu merah.
- Tidak menggunakan helm.
- Berboncengan motor lebih dari 3 orang.
- Tidak menyalakan lampu saat siang hari bagi sepeda motor.