Salah satu yang menarik dari comebacknya Ford di Indonesia adalah kehadiran Ford Ranger Raptor yang mendampingi All New Ford Everest.

Banderol harga wow yang menyentuh Rp1,103 miliar yang bahkan lebih mahal dari Everest dengan cantelan harga tertinggi Rp871 juta tentu sesuatu yang istimewa. Perlu dicatat bahwa sosok Ranger Raptor adalah sebuah double kabin.

Tapi pasti ada alasan khusus bahwa sebuah Ranger Raptor dipatok dengan harga selangit.

Dari sisi mesin, generasi kedua Ranger Raptor ini mengunakan mesin 2.0 liter bi-turbo yang mampu mengail daya 208 hp dan torsi 500 Nm. Kinerja ini diakurkan dengan transmisi 10 percepatan yang berkolaborasi dengan tranfercase 2-speed dengan opsi 4H, 4L dan 4A. Opsi 4A bisa dikatakan sebagai pilihan pengganti 2H. Di mana pada transfercase terdapat mekanisme kopling yang mendeteksi terjadinya slip pada roda belakang yang kemudian menggalirkan daya ke roda depan. Sedangkan untuk kondisi normal, sebagian besar tenaga akan disalurkan pada gardan belakang.

Tranfercase ini juga dilengkapi dengan 3 pilihan setingan mode on-road yakni :

* Normal yang didesain untuk kenyamanan dan efisiensi BBM, * Sport yang lebih responsif

* Slippery untuk berkendara lebih percaya diri pada medan licin dan tidak rata.

Sedangkan opsi mode off-roadnya meliputi:

* Rock crowl untuk kontrol optimal dalam kecepatan sangat rendah mengemudi di atas medan berbatu dan tidak rata yang ekstrim

* Sand untuk mengoptimalkan pergantian gigi dan pengiriman daya saat melaju di pasir dan salju tebal

* Mud/Ruts untuk cengkeraman maksimum selama peluncuran dan mempertahankan momentum kendaraan

* Baja yang merupakan setingan maksimal untuk off-road dengan kecepatan tinggi.

Bumbu yang membuat sebuah Ranger Raptor sedemikian istimewa adalah dibekalkannya berbagai perangkat off-road pada suspensi yang memberikan handling yang lebih baik saat berhadapan dengan medan off-road.

Secara spesifik, Ranger Raptor punya wheeltrack lebih lebar dibanding versi Ranger biasa. Hal ini sangat berkontribusi saat digunakan untuk off-road berkecepatan tinggi. Karenanya pihak pabrikan membuat wide body plus overfender.

Upgrade signifikan ada pada sistem suspensinya di mana pada bagian depan mengkaryakan arm double wishbone aluminium alloy dan dijejali dengan suspensi high performance dengan internal bypass dari Fox Racing. Sementara di bagian belakangnya, suspensi juga menggunakan coilover shock  dengan bypass yang juga disuplai dari Fox Racing.

Untuk bannya menggunakan pelek berdiameter 17 inci dibalut ban BF Goodrich All Terrain KO-2 dengan profil 285 70 R17.

Walau diseting buas, namun kenyamanan interior masih tetap dipertahankan. Bangku dibalut dengan bahan alcantara yang membuat aura sportynya kental di mobil ini. Selain itu, fitur-fitur canggih juga bertabur di mobil ini, seperti instrument cluster digital, headunit dengan layar 12,1 inci dan juga fitur radar untuk berkendara, seperti Blind Spot Monitoring, Lane Keeping Assist hingga Adaptive Cruise Control.

Ranger Raptor ini masuk dalam keluarga besar Raptor High Performance. Di dalamnya terdapat Ford F-150 Raptor dan juga Bronco Raptor.

Nama Raptor sendiri mulai eksis sejak 2010 silam saat Ford Special Vehicle Team (SVT) memperkenalkan konsep pikap performa tinggi pada F-150 saat itu.

Saat ini F-150 Raptor sudah berada pada generasi ke tiga. Di mana pada generasi terbarunya opsi mesin V8 kembali masuk setelah absen pada generasi kedua yang hanya gunakan mesin V6 EcoBoost 3.5 liter.

Sementara untuk Ranger Raptor, saat ini merupakan generasi kedua. Sama seperti generasi pertama (dikenalkan pada 2019), Ranger Raptor terbaru ini tetap mempertahankan platform T-6 dan memiliki opsi mesin yang sama yakni 2.0 liter bi-turbo (208 hp) dan V6 EcoBoost 3.0 liter (392 hp). Hanya saja versi bensin ini tidak masuk di Indonesia.

Terakhir adalah Bronco Raptor yang diperkenalkan pada 2022 yang hadir dengan ukuran ban 37 inci sebagai standar. Model ini hanya dibekali dengan mesin V6 EcoBoost 3.0 liter saja.