Pemerintah telah serius mendorong pengembangan kendaraan berbasis listrik guna mendukung upaya pengurangan emisi karbon, dimana telah mengeluarkan kebijakan yang membuat masyarakat agar memiliki kendaraan listrik dan menyuruh para produsen mobil memasarkan kendaran listrik.
Tetapi salah satu produsen mobil di Indonesia Daihatsu, hingga detik ini masih menggunakan mesin konvensional dalam model yang dijualnya. Alasan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah masih melakukan studi terhadap kendaraan elektrifikasi dan belum mau membeberkan sudah sejauh mana hasilnya.
"Saat ini masih dalam proses dan pengkajian. Perlu diketaui, elektrifikasi bukan cuma bikin mobil lalu selesai," ujar Direktur Marketing and Planning & Communication PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani, Kamis (8/6).
Memang, Daihatsu sendiri pernah memamerkan Rocky Hybrid dan Ayla EV dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 lalu. Namun, tidak ada kabar lagi kapan mobil itu akan dipasarkan.
Menurut Sri Agung, pembeli mobil Daihatsu itu sebagian besar merupakan pembeli pertama."70 persen konsumen kita adalah pembeli pertama. Jadi, melihat kembali lagi ke konsumen di segmen ini sangat siap dan kapan siapnya. Apakah para pembeli pertama siap dengan kendaraan elektrifikasi mana yang tepat," papar Sri Agung.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak Daihatsu mendukung ekosistem mobil listrik di Indonesia. Hal ini diungkap ketika melakukan pertemuan dengan kantor pusatnya di Tokyo, Jepang, Selasa, (6/6).
Pemerintah Indonesia sediri akan membantu para prinsipal otomotif asal Jepang yang berinvestasi di Indonesia. Caranya dengan menyiapkan berbagai fasilitas insentif pengembangan kendaraan listrik.
“Kami berharap Daihatsu dapat ikut berpartisipasi, karena baru ada dua perusahaan yang eligible masuk dalam program ini,” ujar Agus.