Saat ini produsen otomotif masih kekurangan stok mobil jualannya akibat efek domino dari kelangkaan chip sebagai salah satu bahan baku penting.
Oleh sebab itu, konsumen yang ingin membeli mobil baru. Banyak yang perlu bersabar untuk menunggu inden. Mulai dari 1-2 bulan, bahkan ada yang hingga bertahun-tahun.
Lamanya waktu tunggu membuat beberapa oknum coba menaikkan harga mobil agar konsumen bisa mendapatkannya lebih cepat.
Untuk mencegah terjadinya praktik tersebut, PT Honda Prospect Motor mengaku sudah memiliki strategi khusus. Hal itu diutarakan oleh Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM, Yusak Billy.
“Pada dasarnya, kami APM (Agen Pemegang Merek) memberikan suggested retail price ke seluruh diler yang ada di Indonesia. Untuk on the road price dari diler ke konsumen, itu dikomunikasikan dengan kami melalui perwakilan diler-diler,” ujarnya saat buka puasa bersama media di Jakarta.
Billy menuturkan, bahwa harga OTR dipertimbangkan dari kondisi pasar dan jumlah permintaan konsumen, serta selalu dikomunikasikan dari APM ke diler-dilernya.
“Jadi intinya, harga-harga yang beredar itu adalah harga yang dikomunikasikan bersama (antara diler dan APM),” tuturnya. Sejauh ini, Billy mengaku bahwa ia tidak pernah mendapat laporan atau mendengar ada oknum di diler Honda yang menawarkan harga lebih tinggi ke konsumen untuk unit yang inden.