Ekspansi pabrikan bus asal Tiongkok nampaknya nyaris tidak bisa dibendung. Karena untuk kesekian kalinya BYD menancapkan kukunya di satu wilayah dengan begitu intens. Untuk kesekian kalinya juga pabrikan yang bermarkas di Shenzen, Cina, itu membangun basis produksi di luar Tiongkok dan wilayah Asia.
BYD telah mengambil alih unit orooduk yang ditinggalkan pihak Ford di Camacari, bahia, Brazil. Pabrik itu dihentikan kegiatan operasionalnya tahun 2021 dengan melepas tak kurang dari 4.000 lowongan kerja.
Bukan sekadar mengambil alih, pabrikan kendaraan listrik yang juga sudah mendominasi penjualan bus listrik untuk wilayah Eropa ini sudah mencanagkan membangun tiga fasilitas produksi baru yang diharapan segera beroperasi akhir tahun 2024. Tidak tanggung-tanggung, kapasitas produksinya juga sudah ditargetkan sebesar 150.000 unit kendaraan setiap tahunnya.
Tahun 2022 BYD sebenarnya juga sudah intensif masuk ke pasar Brazil. Tahun itu dirilis 100 unit sasis bus listrik untuk kebutuhan di kota Sao Paulo. Dan ternyata pabrikan yang berdiri tahun 1995 ini telah punya pula unit produksi alias pabrik di Brazil sejak tahun 2015.
Kapasitas produksi pabrik kendaraan komersial tersebut adalah 2.000 unit sasis setiap tahun. Hal itu seiring dengan program pemerinta Brazil yang akan menghentikan beroperasinya bus tenaga diesel tahun 2024, berganti bus listrik atau ramah lingkungan lainnya.
Lagi-lagi BYD juga sudah mendapatkan kontrak pengadaan 2.600 unit bus listrik unti kota Sao Paulo.
Selain menghasilkan produk bus, pabrik baru itu juga jadi saran merilis sejumlah produk truk yag juga berspesifikasinlistrik maupun hibrida. Termasuk juga berbagai komponen kendaraan sejenis yang akan diekspor ke seluruh dunia. Nilai investasi BYD itu tak kuranf dari 580 juta dolar AS, akan menyerap 5.000 tenaga kerja.
“Bagi BYD, fasilitas di Bahia memag bukan yang pertama kali di Barzil. Kami sudah punya fasilita sproduksi di Sao Paulo, pabrik baterai lithium ion pohosphate di Manaus, sekaligus sudah ada rencana untuk buka pabrik baterai di Chilli,” ujar Stella Li, Executive Vice President BYD dan CEO BYD untuk wilayah Amerika dalam keterangan resminya.
Baca juga: 2030: Jerman Full Bus Listrik
Baca juga: Tak Ada Alasan Tolak Bus Kota Tenaga Listrik
#bus-truk-busindonesia-trukindonesia-safetydriving-defensivedriving-indonesia