Suzuki Grand Vitara resmi melakukan peluncurannya di Indonesia. Namun, berbeda dengan pendahulunya, Grand Vitara kini hadir sebagai SUV kompak untuk menantang rival tangguhnya Honda HR-V dan bukan lagi sebuah Medium SUV.
Selain wujud baru, Grand Vitara juga menawarkan teknologi baru di balik kap mesinnya. Mobil ini dibekali dengan jantung pau hybrid berkapasitas 1.500 cc 4 silinder dengan kode K15C yang mampu menghasilkan daya 103 dk dan torsi 136 Nm. Tidak hanya itu, transmisinya juga berbeda dibandingkan pendahulunya, yakni otomatik konvensional 6 percepatan.
Opsi transmisi ini nampak cukup out of the box jika dibandingkan para pesaingnya yang sudah menggunakan transmisi otomatik CVT. Namun bukan tanpa alasan, Suzuki tetap mempertahankan transmisi otomatik konvensional.
“Ya, kami tetap mempertahankan opsi transmisi otomatik konvensional. Transmisi jenis ini kami anggap lebih mudah dari segi perawatan ketimbang transmisi otomatik jenis CVT,” ujar Hariadi selaku Assistant to Service Departement PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) saat peluncuran Suzuki Grand Vitara ini.
Alasan tersebut tentu merupakan bukti konkret Suzuki tetap mempertahankan transmisi otomatik konvensional pada model terbarunya. Tetapi, kami pun sudah melakukan pengetesan pada salah satu mobil Suzuki, yakni Baleno Hatchback yang menggunakan transmisi jenis serupa. Dari segi konsumsi BBM, terbukti Baleno Hatchback yang masih mengandalkan transmisi otomatik konvensional tetap irit BBM bahkan jika disandingkan dengan rival-rivalnya.