Mercedes-AMG G 63 Edition 53 resmi diluncurkan di Indonesia. Mobil ini menjadi mobil Mercedes-Benz sekaligus Mercedes-AMG termahal di Indonesia.
Berbicara soal G-Class, sebenarnya cukup banyak varian G-Class yang dipasarkan di seluruh dunia. Terlebih varian non AMG, G-Class saat ini punya varian G 500 dan juga G 400d bermesin diesel.
Lantas, mengapa PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) hanya memasarkan satu varian saja dari G-Class?
“Kenapa Mercedes-Benz G-Class yang dipasarkan di Indonesia hanya G 63 saja. Mungkin ada beberapa rekan media yang melihat varian G 500 atau G 400 itu dimasukkan melalui importir umum. Jadi ini lebih kepada strategi saja masing-masing negara. Mungkin kalau misalnya di Malaysia ada di Indonesia tidak ada, itu mungkin timbul pertanyaan. Tetapi, di pasar Asia tenggara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Indonesia yang kita masukkan hanya G 63,” jelas Kariyanto Hardjosoemarto selaku Head of Marketing and Public Relations PT MBDI saat peluncuran Mercedes-AMG G 63 Edition 53 di Jakarta Selatan, Jumat (10/2).
Tidak hanya itu, pihak MBDI juga menjelaskan bahwa saat ini mereka tidak lagi merilis varian diesel dan berfokus pada mobil bermesin bensin dan ke depannya tentu elektrifikasi
“Dan mungkin ada yang bertanya kenapa bukan diesel, itu tidak hanya berlaku di G-Class, tetapi semua lini produk kita tidak ada lagi yang diesel. Salah satunya adalah kualitas bahan bakar di Indonesia makanya sejak beberapa tahun lalu kami tidak menjual produk mesin diesel di Indonesia. Kita lebih fokus ke mesin bensin dan nantinya akan ke listrik,” tambah Kariyanto.
Sebagai catatan, Mercedes-Benz G-Class non AMG sebenarnya pernah dipasarkan resmi di Indonesia dan dirakit di dalam negeri. Varian tersebut adalah varian 280 GE yang diproduksi dari tahun 1985 hingga 1991 dan berlanjut ke varian 300 GE dan G 300 pada tahun 1993 hingga 1998.