Tahukah Anda, Volvo menghancurkan mobil mereka setidaknya 300 kali dalam setahun, demi menjaga reputasi mereka sebagai pembuat mobil yang sangat aman.
Fakta itu kami temui saat kami secara eksklusif diizinkan memasuki Volvo Safety Centre, tempat mereka melakukan crash test secara mandiri. Jadi secara rata-rata hampir sehari sekali mereka melakukan crash test di fasilitas modern itu.
"Bahkan untuk sebuah model Volvo, sebelum diluncurkan, kami crash test sekitar 150 kali," ucap pemandu kami di sana yang juga merupakan tim Volvo Safety Centre. "Setiap habis tes, kerusakan mobil kami analisa dan segera dilakukan improvement jika diperlukan."
Fasilitas crash test yang dimiliki Volvo memang sangat canggih dan memadai. Berbagai tes kecelakaan bisa dilakukan di sini. Secara total ada 70 jenis tes yang dapat dilakukan di fasilitas tersebut. Dan di setiap tes, ada belasan kamera kecepatan tinggi 1.000 FPS (Frame per Second) yang digunakan untuk merekam tabrakan.
Saat berkunjung ke sana kami diizinkan untuk masuk ke dalam tempat crash test-nya. Satu fitur utama di sana adalah balok baja sangat besar untuk menahan benturan. Beratnya mencapai 850 ton! Hebatnya, baja seberat itu bisa digeser-geser menggunakan bantal udara untuk menciptakan beragam jenis tes.
Lantas berapa sih biaya untuk melakukan sebuah crash test? "Biayanya sekitar 35 ribu Euro (Rp 575 juta). Itu di luar harga mobilnya," tambah pemandu berkebangsaan Swedia tersebut. Untuk kondisi mobilnya sendiri, saat tes tabrak semua perlengkapan dipasang ala mobil normal, kecuali bahan bakar. Demi keamanan, bahan bakar digantikan cairan lain yang berat jenisnya sama namun lebih tidak mudah terbakar. "Kami ingin kondisi mobil sama persis seperti normal supaya mendapatkan data tabrakan yang akurat."
Tidak heran Volvo selalu mendapatkan nilai terbaik dalam tes keselamatan di mana saja.
Fitra