Ajang balap mobil listrik Formula E akan berlangsung pada 4 Juni 2022 mendatang di Ancol, Jakarta Utara. Kejuaraan ini pertama kali digagas pada tahun 2011 oleh presiden FIA Jean Todt dan Alejandro Agag, yang juga merupakan pendiri dan kepala eksekutif dari Formula E Holdings. Namun, seperti apa spesifikasi mobil Formula E yang akan dijadikan ajang balapan itu?
Dikutip dari situs resmi fiaformulae.com, Mobil Gen2 ini memiliki panjang 5.160 milimeter, lebar 1.770 mm, dan tinggi 1.050 mm. Pada setiap mobil Formula E memiliki berat minimum 903 kg. Berat tersebut sudah termasuk pembalap dan baterai seberat 385 kg.
Soal tenaga, jet darat bertenaga listrik ini memiliki tenaga 250kW atau setara 335 horse power (Hp). Dalam 2,8 detik dapat mencapai kecepatan 100 km/jam, dengan kecepatan tertingginya mencapai 280km/jam.
Selain itu, mobil juga dilengkapi dengan sistem rem yang memanfaatkan energi genetik dari putaran roda untuk diubah ke energi listrik yang akan dikembalikan ke baterai.
Sedangkan, pada bagian roda ban yang digunakan pada mobil ini adalah ban keluaran Michelin yang memiliki lebar 245 mm dan 305 mm dengan ukuran pelek 18 inci.
Diketahui, Pada awalnya mobil yang digunakan untuk Formula E menggunakan generasi pertama atau dinamai dengan Gen 1. Namun, terdapat kendala besar terutama perihal baterai membuat para pembalap harus melakukan pergantian mobil saat di tengah balapan untuk menyelesaikan race.
Seiring perkembangan, ditemukan sistem mobil lebih efisien yaitu mobil Gen2. Di mana, kapasitas daya penyimpanan baterai capai dua kali lipat dari mobil Gen 1. Sehingga pada mobil Gen 2, tak ada lagi pertukaran mobil di tengah laga karena kehabisan baterai. Hanya saja, bobot mobil menjadi sedikit lebih berat.