Dalam acara media test drive Hyundai Stargazer yang dihelat PT Hyundai Motor Indonesia, pihak panitia sekaligus mengadakan lomba irit untuk mengetahui seberapa hemat Stargazer dengan rute lebih dari 100 km.
Berbekal mesin berkapasitas 1.497 cc, 4 silinder segaris 16 katup, MPI (Mutli Point Injection) bertenaga 113 HP/6.300 rpm dan torsi 144 Nm/4.500 rpm dengan penggunaan Dual Port Fuel Injector (DPFI). Hyundai mengklaim Stargazer hemat bbm.
"Jadi ada dua titik pengabutan yang dihasilkan untuk pasokan bahan bakar ke ruang bakar mesin," jelas Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID). Ini membuat area pengabutan bensin ke dalam ruang bakar jadi lebih luas, namun pengabutannya bisa lebih sedikit.
"Sehingga rasio campuran udara dan bahan bakar tetap stabil dengan debit pengabutan lebih kecil untuk cakupan area ruang bakar yang setara," imbuhnya.
Mendengar informasi tersebut OtoDriver pun langsung mengujinya sendiri. Namun karena berlabel lomba irit, panitia membebaskan kami untuk mengemudi dengan cara dan gayanya sendiri.
Demi menghadirkan konsumsi BBM yang paling irit, kami pun tidak menggunakan AC dan audio. Sementara kecepatan kami jaga di 60 km/jam dengan torsi tidak lebih dari 2.000 rpm.
Melaju konstan dengan kecepatan dan gaya mengemudi yang tidak agresif ditambah bantuan fitur cruise control agar tidak perlu repot-repot memainkan pedal gas tidak lupa mode berkendara juga kami pilih Eco mode. Dengan demikian, kami bahkan sempat mencapai 31,5 km/liter. Sebuah pencapaian yang cukup mentereng.
Namun pencapaian ini tidak bisa menjadi patokan. Karena saat kami menjalani lomba, kami hanya ditumpangi tiga orang dewasa dan empat karung beras berukuran besar. Lagi pula mematikan AC dan audio tidak membuat pengemudi nyaman dalam berkendaraa ratusan km.
Tapi dengan begitu, kami bisa melihat bahwa mesin Stargazer memang tergolong hemat dan cocok untuk penggunaan jarak jauh.