Sektor otomotif merupakan salah satu yang terganggu oleh konflik Rusia-Ukraina. Beberapa brand sudah mengumumkan penangguhan operasi dan produksi mereka di negeri Beruang Merah. Brand seperti Ford, Volvo dan Land Rover bahkan sudah terlebih dulu menyatakan hengkang dari pasar negeri yang dipimpin oleh Vladímir Vladímirovich Putin itu.
Seperti dilansir dari Motor1.com, di belakang itu menyusul brand lain yang akan hengkang, salah satunya adalah Mitsubishi yang menghentikan produksi di pabriknya di Kaluga, Rusia.
Tak hanya itu pabrikan berlogo tiga berlian ini pun menangguhkan aktifitas aktivitas ekspor kendaraan dan pasokan suku cadang. Brand asal Jepang itu menyebut kesulitan logistik sebagai alasan utama penghentian produksi Rusia. Selain itu Mitsubishi Motors tidak menjelaskan lebih lanjut alasan penutupan sementara pabrik tersebut.
Fasilitas Kaluga merupakan lumbung perakitan Pajero Sport yang diperuntukkan bagi pasar domestik Rusia ataupun diekspor ke beberapa negara Eropa.
Lini perakitan ini pun merupakan salah satu fasilitas peroduksi utama Stellantis di Rusia yang mencetak van seperti Peugeot Traveller, Opel Combo dan Citroen Berlingo.
Meski Mitsubishi menangguhkan perakitan dan ekspor, bukan berarti pabrikan Jepang itu menarik diri dari Rusia. Permasalahan penghentian 'tidak terbatas', semata-mata tergantung pada konflik saat ini dan krisis kekurangan chip.
Sanksi perdagangan dan ekonomi sangat mempengaruhi produsen mobil domestik Rusia. Sekitar sebulan lalu, Lada menghentikan produksi karena kekurangan pasokan. Automotive News Europe juga melaporkan penjualan mobil baru di Rusia turun 63 persen.