Perawatan berkala merupakan salah satu hal yang harus rutin dilakukan. Salah satunya adalah penggantian oli mesin yang dilakukan setiap periode tertentu.
Oli yang tersedia di pasar saat ini sangat beragam, mulai dari spesifikasi hingga harganya. Dan sangat penting bagi kita untuk melakukan penggantian oli sesuai dengan yang dibutuhkan oleh mesin.
Spesifikasi oli ini dapat dilihat dari kemasan yang ada pada kemasannya. Dan sangat disarankan bagi kita untuk mengetahui oli mesin yang menjadi standar mesin yang dipakai pada mobil kita.
Semisal SAE 15W-40 yang artinya itu berarti bahwa oli tersebut memiliki tingkat kekentalan 15 pada suhu dingin di musim dingin. Kemudian angka 40 berarti oli mempunyai tingkat kekentalan mencapai 40 pada suhu 100 derajat celsius.
Sementara SAE itu sendiri merupakan kode tingkat kekentalan yang dibuat oleh The Society of Automotive Engineer (SAE).
“Oli dengan kode SAE 15W-40 mempunyai arti bahwa tingkat keenceran pada oli tersebut memenuhi dua grade, yaitu SAE 15W untuk aplikasi pada suhu dingin (winter), dan SAE 40 pada aplikasi iklim tropis (panas),” tuturungkap Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT.Pertamina Lubricants.
“Ada banyak kesalahpahaman di masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa oli SAE 15W-40 memiliki angka kekentalan 40, atau bisa dipakai hingga suhu minus 15°C, namun kenyataan sebenarnya tidak seperti itu,” lanjutnya.
Selain itu pada kemasan oli juga tertulis kode API Service yang menandakan standar performa/kinerja oli yang dibuat oleh American Petroleum Institute (API)
API Service juga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan oli dalam menahan gesekan di dalam mesin.
Setiap mesin berbahan bakar bensin dan diesel memiliki oli dengan kode API Service berbeda. Untuk oli pada mesin bensin memiliki kode API Service dengan huruf depan yaitu “S”, sedangkan oli mesin diesel ditandai kode huruf depan “C”.
Setelah kode “S” atau “C” terdapat huruf kedua sesuai abjad di belakang huruf pertama. Huruf kedua pada kode API menunjukkan tingkatan performa oli.
“Semakin tinggi performanya maka urutan hurufnya akan semakin tinggi. Misalnya saja, kode pada 2 merek kemasan oli adalah API SH dan API SJ. Dapat disimpulkan bahwa kedua oli tersebut peruntukkan mesin bensin. Sementara oli dengan kode API SJ memiliki performa lebih tinggi dibandingkan oli dengan kode API SH (berdasarkan abjad) ,” tutup Brahma.