Perekonomian yang semakin pulih ini berimbas terhadap permintaan konsumen terhadap mobil bekas yang mulai meningkat. Namun, dengan naiknya harga BBM membuat calon konsumen mencari kendaraan dengan (cubical centimeter) Cc rendah.
"Konsumen saat ini lebih tertarik dengan mobil kapasitas mesin 1.000 cc hingga 1.400 cc seperi Calya, Ertiga dan Mobilio penjualannya lebih baik," ujar Owner showroom Anugerah Motor Garage (AMG) Andreas Difa di Mangga Dua Square, Jakarta, Senin (17/10).
Ia juga menuturkan bahwa gejala ini dikarenakan dengan adanya kenaikan bahan bakar dan isu Pertalite makin boros.
"Di jaman sekarang, isu BBM naik, isu Pertalite makin boros, itu makin bikin orang takut beli mobil bekas," jelas Andreas.
Bagi konsumen yang berminat membeli mobil bekas, AMG sendiri memberikan buyback warranty 100% selama 1 bulan jika mesin dan transmisi bermasalah.
Selain itu AMG memberikan fasilitas free poles mobil selama seumur hidup. Sedangkan untuk memberikan rasa nyaman, layanan darurat 24 jam jika mobil mogok di jalan, free towing, free bbm gratis, free jumper aki selama 1 tahun jika kendaraan mengalami kondisi darurat di jalan.
“Mobil yang dibeli konsumen, kami akan memastikan bahan bakar dalam kondisi full ketika keluar dari showroom serta mendapatkan kartu tol beserta isinya. Sehingga mobil bekas kesayangan dalam siap pakai dan konsumen tidak perlu keluarkan biaya tambahan lagi,” tutup Andreas.
Sementara itu, menurut Founder dan CEO Otospector Jeffrey Andika, bahwa ada sekitar 44 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang status ekonominya menuju ke kelas menengah. Hal itu membuat banyak dari mereka yang mengganti alat transportasi andalan, dari sepeda motor ke mobil.
"Menariknya, sebagian memutuskan untuk memilih unit mobil bekas untuk dipakai," papar Jeffrey.