Perjalanan bersama Daihatsu Terios di Sumba, Nusa Tenggara Barat kembali berlanjut. Kali ini giliran tim OtoDriver menyelesaikan misi dari Sumba Barat ke Sumba Timur.
Setelah mengunjungi destinasi sebelumnya, perjalanannya menuju 3 Wonders berikutnya, yaitu Desa Adat Prai Ijing, Desa Adat Prailiu, dan Bukit Tenau.
Desa adat Prai ijing, berjarak sekitar 66 KM dari Danau Weekuri, dan memakan waktu tempuh kurang lebih selama 2 Jam, serta menyimpan sejarah yang cukup menarik. Nama Prai Ijing sendiri berasal dari bahasa daerah sumba, Prai yang berarti kampung dan ijing berarti buah kedondong hutan. Nama tersebut juga mencerminkan desa ini yang memang banyak terdapat pohon kedondong hutan di sekitarnya, dan berusia lebih dari 180 tahun.
Rumah adatnya pun memiliki filosofi khusus, di depan rumah adat tersebut terdapat batu kubur untuk mengingatkan manusia tentang proses kelahiran dan kematian. Akses yang dilewati menuju desa adat ini pun cukup mudah, sehingga ikut memodernisasi aktivitas masyarakat setempat yang awalnya bertani dan bercocok tanam, kini beralih ke membuat kerajinan yang juga menarik minat para wisatawan.
Berlanjut ke destinasi ketiga dan keempat, OtoDriver berkemsepatan duduk di kursi belakang Terios bertransmisi manual.
Melahap jalanan yang didominasi 70% aspal halus namun sedikit berlubang. Duduk di bangku penumpang sedikit terganggu karena ketika bangku baris ketika dilipat, jok baris kedua tidak bisa direbah maksimal.
Kemudian suspensi terhitung baik ketika mobil memasuki jalan dengan kontur yang tidak rata. Karena masih terasa bagus, tidak mengayun berlebihan dan juga tidak keras.
Lalu kami menyukai leg room dan head room luas untuk baris keduanya. Meskipun arm rest masih terasa kurang nyaman karena posisi duduk yang terlampau tegap.
Total jarak tempuh berdasarkan ODO meter yang kami catat ialah 213 Km. Dan kami melihat hasil konsumsi bahan bakar Terios ini tergolong irit, karena masih di angka 12,1 km/liter.