Mengingat akan habisnya energi fosil, kendaraan listrik dinilai lebih ramah lingkungan dan meminimalisasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah sendiri terus mendorong penggunaan kendaraan listrik.
Di Indonesia, minat pembelian kendaraan listrik (EV) di Indonesia masih memasuki tahap awal (early stage). "Pembeli kendaraan listrik roda empat saat ini masih (di segmen) orang kaya yang dah punya mobil. Early adopter adalah mereka, namun, belum (masuk ke tahapan) mass consumption,” kata Direktur Utama Adira Finance Dewa Made Susila dikutip dari Antara, Minggu (13/11).
Faktor lain yang masih menjadi pertimbangan bagi masyarakat sebagai konsumen untuk beralih membeli kendaraan listrik adalah perawatan (maintenance), hingga detil soal pengisian daya.
"Semua konsumen, produsen, dan perusahaan pembiayaan juga belajar soal karakteristik ini agar fair. Kita juga masuk ke segmen pembiayaan itu (EV),” kata Made.
Sementara itu, dari hasil survei Charta Politika, 61% masyarakat Indonesia tidak berminat membeli kendaraan listrik. Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi keengganan mereka menggunakan kendaraan listrik.
Alasan masyarakat Indonesia enggan menggunakan kendaraan bermotor listrik. Lantaran kendaraan berbasis listrik ini masih dianggap terlalu mahal dan kurang efisien bagi masyarakat.
"Mayoritas responden 61% tidak berminat pindah atau membeli kendaraan bermotor listrik. Alasan utamanya adalah harga kendaraan bermotor listrik yang dinilai masih mahal 31.8%," dikutip dari rilis hasil temuan Survei Charta Politika, Kamis (22/9).
Selain itu, sebanyak 28,6% responden beralasan tidak yakin dengan teknologi dan cara pemakaian kendaraan listrik. Kemudian, ada 25,6% responden yang mengaku lebih nyaman dengan kendaraan berbasis BBM.
Perlu diketahui, saat ini di Indonesia mobil listrik dibawah 300 juta hanya Wuling Air EV yang diluncurkan pada Agustus 2022. Mobil listrik mungil ini dibanderol Rp238 juta-Rp311 juta. Sedangkan yang lainya dijual di atas Rp 500 juta, terbaru mobil listrik pertama Toyota, yaitu bZ4X dijual Rp1,19 miliar, lebih mahal dari Ioniq 5 yang dijual saat ini Rp748 juta-Rp859 juta telah meluncur pada Maret lalu.