Duo LCGC (Low Cost Green Car) yakni Toyota Agya dan Daihatsu Ayla akan memasuki era baru. Generasi penerusnya diperkirakan akan muncul 2023 mendatang.
Kemungkinan, kehadiran generasi penerus mobil mungil ini akan lahir melalui program ECCC (Emerging-market Compact Car Company). Konon Indonesia dibidik menjadi salah satu pusat ‘pembiakan’ ECCC yang berwujud mobil-mobil kompak. Salah satu alasannya adalah negeri batik ini punya R&D Center dan mampu memproduksi dalam skala besar.
Kembali ke Duo Agya-Ayla. Selain akan hadir dengan struktur DNGA (Daihatsu New Global Architecture) dan akan mengusung desain bodi yang sama sekali baru. Nampaknya akan ada kejutan lain dari mesin yang bakal digunakannya kelak.
Salah satunya adalah penggunaan mesin turbo bagi keduanya.
“Sementara akan menggunakan mesin 1.000 cc Turbo, seperti yang saat ini ditempatkan pada Toyota Raize dan Daihatsu Rocky,” tutur sumber terpercaya OtoDriver, saat dihubungi beberapa waktu lalu.
“Sudah mengerucut menuju untuk menggunakan mesin itu, sebagai opsi. Tapi kemungkinan mesin 1.000 non turbonya akan tetap diteruskan,” ujar sumber yang minta dirahasiakan identitasnya ini.
“Sempat selentingan muncul akan menggunakan mesin 660cc turbo seperti halnya Kei car, namun sepertinya akan solid menggunakan mesin 1.000 turbo,” lanjutnya.
Sejauh ini belum ada detail yang bisa dibeberkan mengenai mesin turbo ‘seceng’ ini.
Berdasar spekulasi, mesin ini akan sama dengan yang ditemukan pada Raize-Rocky yakni 1KR-VET 3 silinder inline 12 Valve DOHC VVT-I. Mesin bervolume 998 cc punya kompresi 9,5 :1 dengan kemampuan lecut daya 98 PS/6.000 rpm dan torsi 140,2 Nm/2.400-4.000 rpm.
Masih mengacu pada spesifikasi Raize-Rocky Turbo, mesin ini akan dikawinkan dengan transmisi manual 5 percepatan atau D-CVT (Dual CVT) yang juga dapat ditemui pada Sirion.
Apakah benar akan menggunakan mesin turbo? Kita hanya bisa menunggu sampai saatnya datang. Hanya saja dengan kehadiran mesin turbo ini, maka Duo Agya-Ayla akan membuat lompatan besar di segmennya.