Rivian menyadari masalah ini pada bulan Maret, ketika menyadari bahwa kalibrasi sensor perlindungan kecelakaan penumpang tidak aktif di beberapa kendaraan. Pada bulan April, ia menerima laporan bahwa airbag penumpang mungkin tidak bisa dinon-aktifkan secara otomatis.
Perangkat keselamatan SRS Airbag, sekarang sudah merupakan peranti wajib kendaraan. Tidak hanya untuk pengemudi, tetapi juga untuk penumpang lainnya. Seperti untuk orang yang duduk di bangku penumpang depan, akan mendapat fasilitas keselamatan tersebut.
Namun, ketika penumpangnya adalah anak-anak, Airbag dikhawatirkan akan menjadi bumerang, yang malah menciderai anak-anak. Karenanya kantung udara bagi penumpang depan dilengkapi sarana untuk menon-aktifkannya, baik secara manual atau otomatis.
Pada Rivian R1T dan juga kendaraan modern lain, sensor berdasarkan bobot penumpang depan, akan mengatur aktivasi airbag. Jika dinilai sedang diduduki oleh anak-anak dengan bobot yang di bawah rata-rata orang dewasa, maka airbag secara otomatis akan tidak aktif.
Tetapi, sensor ini yang mengalami masalah pada Rivian R1T, pikap double cabin listrik yang baru saja dipasarkan di Amerika Serikat.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) melaporkan bahwa, jika kursi anak atau anak berada di kursi depan, airbag dapat meningkatkan risiko cedera pada mereka. Pengguna dapat mengetahui adanya masalah jika lampu 'PASSENGER AIRBAG OFF' di sudut bawah layar tengah tidak menyala sebagaimana mestinya. Dalam beberapa keadaan, notifikasi sabuk pengaman penumpang juga dapat berbunyi saat kursi kosong.
Kondisi ini membuat Rivian harus menarik (recall) 502 unit pikap R1T yang diproduksi antara 21 September hingga 12 April 2022, sesuai catatan kursi yang diberikan oleh vendor. Penggantian sensor tersebut akan dilakukan mulai 1 Juli dan gratis. Sementara pengguna yang sudah memperbaiki sendiri, bisa mendapatkan penggantian biaya.