Biasanya, para seniman kaligrafi, mengandalkan tinta dan kuas untuk melukiskan untaian kata di atas permukaan kertas, kain atau media lainnya. Tentunya jari dan lengan sang seniman harus bisa mengguratkan kuas dengan presisi.
Kepresisian itulah yang diaplikasikan UD Trucks melalui sistem UD Active Steering, sehingga putaran setir dari pengemudi akan diolah melalui sistem komputer sebelum menggerakkan roda depan.
Ada lima keuntungan dengan UD Active Steering :
- Low Speed Agility
- High Speed Stability
- Rough Road Damping
- Cross Wind Correction
- Return to Center
Penulisan huruf Kanji raksasa yang menuliskan kata ‘Waza’ yang artinya Teknik, menunjukkan keuntungan dari Low Speed Agility (lincah di kecepatan rendah), yang memungkinkan pengemudi mudah memutar setir dengan ringan namun presisi di berbagai kondisi.
Sementara pada kecepatan tinggi, setir akan terasa lebih berat, sehingga pengemudi akan merasakan laju kendaraan yang lebih stabil.
Ketika melalui permukaan jalan yang tidak rata atau jalan jelek, sistem UD Active Steering tidak akan langsung menyalurkan getaran dari roda ke lingkar kemudi. Sehingga pengemudi tak akan merasakan guncangan dari setir.
Fungsi lainnya, ketika UDTrucks dikendarai dalam kecepatan tinggi, misal di jalan bebas hambatan atau di atas jembatan yang panjang dan menerima terpaan angin samping (cross wind) yang cukup kuat. Secara otomatis, setir akan mengarahkan truk untuk tetap lurus (cross wind correction), bahkan pengemudi tak sempat menyadari, jika truknya diterpa angin dari samping, yang biasanya akan 'menyeret' truk mengikuti arah angin.
Begitu pun, saat berjalan mundur sambil berbelok, kemudian harus kembali lurus, pengemudi tak perlu repot mengembalikan posisi dengan memutar roda kemudi. Setir akan berputar untuk kembali ke posisi ‘lurus’.
Penulisan huruf kanji yang dilakukan di markas UDTrucks di Ageo, Saitama, Jepang itu, dikomandani seniman kaligrafi Jepang Gyousyou Suzuki. Ia mengarahkan pengemudi truk untuk mengikuti alur yang biasa ia buat seperti ketika menyapu kuas di atas kain/kanvas. “Kemudi yang ringan, bahkan bisa diputar dengan satu jari, mampu membuat truk besar meliuk-liuk seperti saat kuas dipegang tangan,” ujar Suzuki.