Nikola telah memangkas target produksinya untuk 2021, seminggu setelah pendiri perusahaan tersebut, Trevor Milton didakwa oleh pengadilan federal karena kasus pernyataan palsu pada jajaran investor retail mereka.
Dilansir dari laman Carscoops, Mark Russell, Chief Executive Officer Nikola mengatakan, perusahan yang bermarkas di Phoenix, Arizona itu menghadapi banyak penundaan, karena berbagai hal, seperti akuisisi suku cadang.
Hal ini membuat keputusan untuk membuat 25 hingga 50 unit truk tractor head (semi-truck) dari rencana 50-100 unit di tahun ini. Disebutkan juga, mereka telah membangun 14 prototipe pra-produksi semi-truk listriknya.
Sepeninggal campur tangan Milton, perusahaan Nikola terus berbenah diri, meski beberapa investornya menjadi kurang solid, semenjak kasus yang melibatkan Milton itu.
Jalur produksi kembali direncanakan, dengan melanjutkan pembangunan pabrik di Coolidge, Arizona.
Juga meneruskan kemungkinan kerjasama dengan Iveco untuk membangun pabrik baterai di Ulm, Jerman. Begitu pun dengan rencana membuat truk fuel cell hidrogen pertamanya, yang akan diluncurkan pada 2023.
Sebagai informasi, Departemen Kehakiman AS mengklaim bahwa antara November 2019 dan September 2020, Trevor Milton berkomplot untuk menipu investor agar membeli saham Nikola dengan membuat pernyataan menyesatkan tentang produk, teknologi, dan potensi penjualannya di masa depan.