Kecelakaan tunggal yang terjadi di Km 673+300/A ruas tol Jombang-Mojokerto menewaskan Vanessa Angle dan suaminya. Pajero Sport yang ditungganginya pun hancur parah di sebelah sisi kiri setelah menabrak beton pembatas jalan tol.
Berdasar laporan kepolisian SUV bernomor polisi B 1264 BJU ini melaju dari arah Jakarta dan disinyalir kecelakaan dikarenakan sopir mengantuk.
Berdasarkan beberapa bukti yang ada, Jusri Pulubuhu, Founder and Lead Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting pun akhirnya angkat bicara hal ini. “Kecelakaan ini bisa banyak faktornya, namun berdasarkan data yang ada bahwa 80-90% kecelakaan terutama di tol disebabkan oleh faktor manusia,” terangnya saat dihubungi OtoDriver, Kamis (04/11).
“Dari data yang kami terima, mobil ini dari arah Jakarta dan berangkat pada hari yang sama,” sambungnya. “Faktor kelelahan biasanya menjadi penyebab dominan hilangnya konsentrasi berkendara. Salah satunya adalah terjadi Automatic Behavior Syndrome (ABS) atau keletihan yang dalam (deep fatique),” lanjutnya.
Kelelahan yang dalam, bukan hanya dapat menyebabkan serangan kantuk, namun juga dapat menyebabkan kesalahan kalkulasi dalam berkendara, yang berakibat salah dalam mengambil keputusan (aksi) dalam bertindak.
Walau demikian, Jusri menambahkan bahwa dugaannya ini semakin kuat apabila pengemudi kurang istirahat, ataupun kondisi kesehatan pengemudi kurang fit.
Dalam hal ini perlu sekali diperhatikan managerment perjalanan yang baik terlebih untuk melakukan istirahat dan refreshment. “Setidaknya setiap 3 jam sekali pengemudi harus beristirahat dan melakukan peregangan badan supaya aliran darah kembali lancar. Lama istirahat disesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing. Bahkan bisa diisi dengan tidur jika diperlukan,” ungkapnya.
Ada kemungkinan lain yang menyebabkan insiden ini, yakni adanya destraksi. “Fakta sebelumnya si pengemudi sempat merekam (video) sambil mengemudi. Ini sangat berbahaya dan menimbulkan destraksi terlebih pada kecepatan tinggi, terlebih jauh di atas ambang batas kecepatan yang disarankan, ”tutur pria ramah ini.
Jusri juga menyoroti kecepatan mobil yang sempat diunggal di media sosial. “Kecepatan mobil tersebut jauh melampaui ambang batas aman. Di tol Indonesia rata-rata batas kecepatannya di 100 km/jam,” tutupnya.