Dua pabrikan Jepang, Nissan dan Honda dikabarkan akan memangkas produksi mereka lantaran terjadi kekurangan pasokan semikonduktor secara global.
Seperti dikutip dari autoblog.com, paceklik komponen semikonduktor ini disebabkan oleh tertundanya proses produksi selama pandemi dan disertai dengan lonjakan permintaan, khususnya untuk perangkat elektronik.
Imbasnya, Nissan mengatakan pihaknya berencana untuk mengurangi produksi Note, mobil listrik hibrida, di Pabrik Oppama di prefektur Kanagawa, Jepang, tetapi tidak memberikan rincian skala pengurangan produksi. Sebuah laporan dari Nikkei mengabarkan bahwa Nissan akan memangkas produksi Note di Fasilitas Oppama pada Januari 2021 menjadi sekitar 5.000 unit pada Januari, dari rencana semula 15.000 unit.
Sedangkan juru bicara Honda menyebutkan, “Perusahaan telah mulai melihat seperti apa dampak dari pasokan suku cadang, dan untuk meminimalkan dampaknya, kami mengambil langkah untuk mengatur ulang keluaran produk dari pabrik dan kuantitasnya”. Honda sendiri mengklaim bahwa pasokan semikonduktor untuk mobil rakitan mereka masih aman hingga bulan depan. Mereka juga melihat kemungkinan dari vendor, dan juga beberapa alternatif lain jikalau ada keterlambatan pasokan.
Dalam penggunaan komponen semikoduktor, pabrikan mobil memang tidak berada di peringkat paling atas, bahkan seorang eksekutif perusahaan otomotif mengatakan bahwa pabrikan mobil menduduki peringkat bawah kebutuhan akan semikonduktor. Penggunaan komponen semikonduktor ini didominasi oleh pabrikan berbasis IT seperti Apple ataupun Hawlett-Packard.
Namun pada kenyataannya kelangkaan pasokan ini jadi menghantam produksi kendaraan. Tak hanya Nissan dan Honda, dikabarkan juga bahwa Volkswagen tengah bersiap untuk melakukan penyesuaian produksi di pabrik mereka di Eropa, Amerika Utara dan Cina karena permasalahan ini.