Semua ada masanya, begitupun dengan sosok sedan dalam industri otomotif dunia yang perlahan kian ditinggalkan. Salah satu gelagat ditunjukkan oleh Nissan Motor.
Mengutip dari Nikkei, pabrikan asal Jepang ini dikabarkan akan mengahiri versi baru dari semua sedannya di Jepang. Alasan yang paling mendasar adalah semakin tergerusnya pasar mobil three boxes racikannya di pasar domestik Jepang disamping anjlognya trend sedan dunia.
Empat model sedan yang masih eksis di pasar Jepang terancam dihentikan termasuk Skyline di dalamnya. Namun Nissan belum memutuskan apakah akan berhenti membuat Skyline, yang memulai debutnya pada tahun 1957. Sedangkan sedan mewah Fuga dan Cima rencananya masuk kotak untuk dihentikan kiprahnya. Keduanya menyusul nasib Sylphy yang berakhir pada 2020 silam.
Skyline adalah model tertua Nissan yang masih diproduksi dan memiliki basis penggemar yang dalam. Tapi nasibnya berada berada di bawah tekanan dari SUV, yang telah merebut minat di kalangan generasi muda. Bisa saja nama Skyline tetap dipertahankan, namun bakalan bermetamorphosa wujud SUV dan listrik. Memang ini bakal jadi langkah yang besar, namun setidaknya sudah dipelopori oleh Ford Mustang yang berevolusi menjadi sebuah Mustang Mach E yang tak lain merupakan sebuah SUV elektrik.
Walau demikian, bukan lantas produksi sedan Nissan akan pupus begitu saja. Di luar Jepang produksi sedan masih cukup menjanjikan salah satunya di pasar Cina. Dengan demikian pengembangan sedan di luar Jepang tetap ada. Di sini masih ada kemungkinan lain bagi nasib Skyline, yakni dibiakkan di luar Jepang. Tapi ini masih sebatas spekulasi dan cocokologi.
Kepunahan sedan Nissan di Jepang tetaplah nyata. Dalam rencananya, fasilitas sedan Nissan Tochigi di utara Tokyo telah diproyeksikan menjadi pabrik perakitan mobil listrik Ariya sekitar tahun ini.