Pengumuman larangan mudik Lebaran 2021 diumumkan oleh Muhadjir Effendy, Menteri Kordinasi PMK bulan lalu. Hal tersebut ditujukan untuk menekan penyebaran virus corona.
Tapi dampaknya terasa ke segala sektor. Tak terkecuali bisnis pelumas. Pasalnya seperti diketahui, jika banyak konsumen, khususnya pengguna mobil yang mengganti oli sebelum dan sesudah mudik.
Hal ini pun diakui Patrick Adiatmaja, Executive Chairman ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI). Menurutnya, pelarangan mudik cukup berpengaruh pada penjualan oli mereka.
"Apa ada pengaruh (pelarangan mudik)? Pasti ada," katanya saat media gathering virtual (8/4).
Menurutnya saat mudik, baik sebelum dan sesudah, orang ingin kendaraan dalam kondisi prima. Sehingga pergantian pelumas kerap dilakukan. Namun kini dengan pelarangan tersebut kondisi ini bisa berubah.
Toh demikian, pengaruh dari 'panen' penjualan pelumas di masa mudik menurutnya sudah tidak begitu signifikan seperti dulu. Ini dikarenakan tingkat perekonomian yang membaik sebelum era pandemi.
"Perkembangan perekonomian yang membaik, membuat tren spike (paku) pada grafis penjualan mulai melandai. Dengan daya beli lebih mapan, nggak perlu tunggu Lebaran baru ganti oli. Tidak sebesar itu pengaruhnya," urainya.
Dirinya lebih mengharapkan kembalinya kepercayaan pasar terhadap tumbuhnya perkembangan ekonomi. Sehingga daya beli masyarakat makin meningkat.