Satu-satunya LMPV (Low Multi Purpose Vehicle) di Indonesia yang bertransformasi menjadi mobil reli ialah Mitsubishi Xpander versi AP4.
Yang menarik daari mobil ini selain tampilannya yang gagah untuk digunakan di ajang reli, namun juga spesifikasi mesinnya yang tergolong ‘Monster’.
Pasalnya mobil yang hanya ada satu di dunia ini mengandalakan dua pilihan mesin, yaitu 1.600 cc dan 1.800 cc dengan menggunakan blok mesin milik Evo (4B11) dengan penambahan perangkat turbocharger.
Tapi, girboks yang boleh digunakan hanya dari dua pemasok, Xtract dan Sadev. Pihak RalliArt memilih girboks Xtrac dengan gardan dari brand serupa. Hasil ubahan Xpander AP4, mampu memuntahkan tenaga sebesar 350 Hp dan torsi 555,8 Nm. Jelas berkali-kali lipat dibanding Xpander standar.
Center of gravity rupanya juga menjadi pekerjaan rumah demi meningkatkan akselerasi MPV. "Salah satu caranya, menurunkan ground clearance dan menempatkan dua ban cadangan di bagian belakang dengan posisi berdiri, melintang agar mendapatkan weight distribution 55/45," terang Rifat.
Kemampuan itu juga tak lepas dari dukungan body kit yang mengitari sekujur tubuh Xpander. Memang terlihat keren dan sangar. Namun, bukan berarti lantas bisa diaplikasi untuk pengguna harian. Rifat mengatakan semua body kit itu untuk kompetisi. “Jadi, masing-masing punya fungsi. Misalnya spoiler belakang yang berfungsi untuk down force,” ucapnya. Lagi pula, sangat mahal.
“Mobil pertama pasti lebih mahal karena kami bangun dari awal. Sebagai contoh, harga girboks USD55.000 atau sekitar Rp 860 jutaan. Nah, untuk komponen yang diganti harganya kurang lebih sama. Silakan dikalkulasi. Tapi, saya belum tahu total biayanya. Dulu saja untuk Lancer Evo biayanya USD250.000 (Rp 3,9 miliaran). Ini (biaya membangun Xpander reli) jauh di atas Evo. Tapi, lebih murah dari spek WRC yang sekarang mencapai 1 juta Euro (Rp 15,6 miliaran) ” kata Rifat.