Setelah mengumumkan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jakarta, mulai 5-20 Juli 2021, maka pemerintah mewajibkan para komuter dari luar Jakarta untuk memiliki syarat bepergian.
Salah satunya adalah Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) selama PPKM Darurat, 5-20 Juli 2021 yang berfungsi layaknya 'paspor' di dalam kota Jakarta. Di mana secara fungsi mirip Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) yang dirilis pada bulan Mei lalu.
Terus apa bedanya? Dilansir dari situs Dishub DKI Jakarta, disebutkan jika STRP berlaku bagi tiga golongan. Yakni Pekerja Sektor Esensial, Pekerja Sektor Kritikal dan Perorangan Dengan Kebutuhan Mendesak.
Pekerja Sektor Esensial berlaku pada pegawai bidang komunikasi dan IT, keuangan & perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, perhotelan non-penanganan karantina Covid-19 dan industri orientasi ekspor.
Lalu Pekerja Sektor Kritikal yang terdiri dari bidang energi, kesehatan, keamanan, logistik & transportasi, industri makanan, minuman dan penunjangnya.
Juga bidang petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar (listrik dan air), serta industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.
Sedangkan golongan terakhir, Perorangan Dengan Kebutuhan Mendesak adalah kunjungan sakit, duka/pengantaran jenazah, hamil/bersalin dan pendampingnya.
Hal ini berbeda dari SIKM yang memang berfungsi sebagai syarat keluar masuk Jakarta dari luar kota. Di mana SIKM berlaku saat masa mudik lalu dengan syarat tertentu. Seperti bekerja/dinas, mengunjungi keluarga sakit atau meninggal, ibu hamil didampingi seorang anggota keluarga dan persalinan didampingi dua orang.
#surat-tanda-registrasi-pekerja #ppkm-darurat #lalu-lintas-jakarta