Sadar akan pentingnya penggunaan solar B30, sebuah seminar penuh manfaatpun telah dihajat pada 27 Februari kemarin di Samarinda, Kalimantan Timur. “Unboxing Mandatory Biodiesel 30% (B30), Keunggulan dan Mitigasi Risiko,” demikian tema acara yang digagas oleh Mobil Lubricants Indonesia bersama Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO).
"Unboxing" solar B30 sendiri sangat penting bagi industri pertambangan karena konsumsi bahan bakar diesel di sektor ini sangatlah vital. Maka penggunaan solar B30 ke depannya tentu dinilai sangat positif. Bukan saja mendukung program udara bersih namun konsumsi solar nabati ini secara praktis berpotensi meningkatkan pertumbuhan sawit dalam negeri.
Implementasi B30 sendiri merupakan bagian dari perjalanan Program Mandatori Biodiesel, di mana tingkat campuran FAME (Fatty Acid Methyl Ester) atau kandungan nabati dari kelapa sawit yang semula hanya 20% kini menjadi 30%.
Perubahan komposisi ini menjadi tantangan baru bagi para pelaku industri termasuk di sektor pertambangan, sehingga perlu adanya pemahaman yang mendalam serta mitigasi risiko.
Pada intinya, seminar tambang yang diselenggarakan ini guna mendukung perluasan Program Mandatori B30 di tanah air.
Presiden Direktur PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, Syah Reza, mengatakan, “Para pelaku industri perlu lebih fokus pada kinerja operasional yang merupakan critical enabler bagi perkembangan bisnis mereka serta turut berpartisipasi dalam mendukung program sumber energi terbarukan."