Beranda Berita

Suzuki Indonesia Yakin New Normal Mampu Naikkan Penjualan

Berita
Penulis: Ahmad Biondi
Jumat, 5 Juni 2020 11:00 WIB
Berita - Suzuki Indonesia Yakin New Normal Mampu Naikkan Penjualan
Bagikan ke:

Bulan Juni ini kita akan dihadapkan dengan kondisi transisi menuju New Normal dimana kondisi akan tetap sembali seperti semula, namun tetap meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti koridor kesehatan yang telah ditentukan pemerintah.

Hal ini membuat harapan besar pada industri otomotif, apalagi diprediksi banyak orang yang mulai beralih dari transportasi publik menuju kendaraan pribadi terutama roda empat demi faktor kesehatan.

Dalam hal ini, PT Suzuki Indomobil Sales ternyata memiliki target khusus dalam kondisi New Normal, seperti diutarakan Head Product Development PT SIS, Harold Donnel berharap adanya normal baru pada Juni dapat menaikkan penjualan mobil, setidaknya 5 persen.

Foto - Suzuki Indonesia Yakin New Normal Mampu Naikkan Penjualan

"Definisi new normal diharapkan jadi hal baik bagi industri otomotif, dengan lebih bergeraknya ekonomi akan berimbas pada merek otomotif, meski diakui konsumen tidak akan banyak melakukan interaksi transaksi di masa pemulihan pandemi," kata sebuah wawancara ekslusif secara virtual dengan awak media.

Menurut Harold, prediksi Juni secara nasional diharapkan bisa naik sekitar 5 persen sudah sangat bagus," kata dia, melanjutkan. Melihat kondisi sekarang ini, bahkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) juga telah merevisi target penjualan otomotif dari 1,1 juta unit menjadi 600 ribu unit pada 2020.

Sementara Suzuki Indonesia masih optimistis dapat mencapai kenaikan pangsa pasar. Hal itu cukup beralasan karena pada Januari-April 2020 pangsa pasar mereka 11,5 persen, naik dari tahun sebelumnya 9,3 persen.

#suzuki

Bagikan ke:

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.