Suzuki Jimny saat ini telah menjadi fenomena tersendiri. Generasi IV atau generasi teranyarnya masih banyak ditunggu orang dan juga sampai detik ini antrian panjang pun masih menjadi pemandangan di berbagai negara juga di Indonesia.
Namun demikian, ada generasi Jimny terdahulu yang tak kalah fenomenal yakni Jimny Generasi II. Selain punya siklus hidup paling panjang, bahkan saat ini SUV mungil ini dihidupkan kembali walau pun sebatas untuk keperluan militer. Ya…tahun ini angkatan perang India menghidupkan kembali Maruti Gypsy yang tak lain rebadged dari Suzuki Jimny setelah sebelumnya disuntik mati pada 2018 silam.
Secara global, model ini menjadi generasi Jimny yang paling lama diproduksi dan mungkin sekali terbesar populasinya di dunia.
Kehadiran generasi II Jimny pertama kali pada 1981 di Jepang dengan model SJ30 bermesin 3 silinder 2 tak 550 cc. Model kei car ini menjadi konsumsi pasar domestik Jepang. Selang tak lama, muncul varian SJ40 yang bermesin 970 cc, untuk kepentingan ekspor kodenya pun dibedakan menjadi SJ410. Model bermesin 4 silinder SOHC ini merupakan model global yang dipasarkan di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Walau tergolong sukses, versi SJ40 ini tidak berumur lama. Pada tahun 1984 model ini disudahi kiprahnya di Jepang dan diganti dengan model JA51 bermesin 1300cc yang lebih bertenaga. Sedangkan untuk pasar ekspor SJ410 tetap diproduksi dan dikembangkan di berbagai tempat di dunia.
Pada tahun 1988, produksi JA51 di Jepang dihentikan, sehingga praktis hanya Jimny Kei car saja yang ada di pasar domesik negeri sakura.
Selanjutnya di tahun 1986, versi Kei Car mendapatkan mesin baru F5A 3 silinder inline 4 stroke SOHC yang dikenal sebagai Jimny JA71. SJ30 seketika mandeg kiprahnya seiring perubahan regulasi Kei-Car yang mengharamkan mesin 2tak.
Versi Jimny kei 4 stroke mendapat sambutan yang cukup baik di pasar domestik Jepang. Opsi mesin turbo hadir pada November 1987 yang diikuti dengan facelift.
Merespons perubahan regulasi kei-car, pada 1990, posisi JA71 digantikan oleh JA11 dengan mesin F6A 3 silinder SOHC 660cc. Saat itu dua pilihan mesin disodorkan sekaligus yakni mesin turbo dan non turbo.
Kurang direspons di dalam negeri, namun di luar negeri Jimny 1300 cc justru semakin berkibar. Di Amerika Serikat, Jimny 1300 cc menggebrak pasar negeri tersebut pada 1988. Mobil ini laris karena harganya yang murah, irit dan dapat dihandalkan. Beda dengan versi 1300 lainnya, versi ‘uncle sam’ ini hadir dengan gardan yang 10 cm lebih lebar dari sebelumnya. Konon, melalui gardan ini, Suzuki Jimny tak lagi dikenal sebagai mobil yang mudah terbalik karena punya wheel track yang lebih lebar.
Kesuksesan Samurai ini pun lantas ditularkan pada versi 1300 di berbagai belahan dunia pada awal 90-an. Bahkan pada 1993, varian 1300 gardan sumbu lebar muncul kembali di Jepang dengan kode JB31. Samurai versi Jepang ini dibekali mesin G13BA single port injection.
Perubahan besar dari gen II Jimny terjadi pada 1995 di mana suspensi per daun ditanggalkan dan diganti suspensi coil spring. Model Kei car langsung muncul dengan dua model sekaligus yakni JA12 dan JA22. Perbedaan keduanya ada pada mesin, di mana JA12 mesih menggunakan mesin F6A sama dengan JA11, sedangkan JA22 menggunakan mesin baru K6A Turbo 660cc DOHC.
Sementara versi 1300 muncul sebagai JB32 yang menggunakan mesin G13BB injeksi multipoint dan bergardan lebar dengan suspensi coil spring.
JB32 dijual di Eropa dan Australia selain di Jepang. Sayang kiprahnya hanya sampai tahun 1998 di mana perannya digantikan oleh Jimny Generasi III dengan kode JB33.
Nah, bagaimana dengan Indonesia?
Sejak dikenalkan pada 1982, SJ410 boleh dikatakan tidak ada perubahan signifikan hingga kiprahnya berakhir di 2006. Namun ada perubahan nama, di mana varian 4x4 tetap dinamakan Jimny dan varian 4x2 dijual sebagai Katana.
Tahun 1993, kiprah Jimny dihentikan karena kecilnya permintaan pasar. Namun di sisi lain penjualan Katana menjulang lantaran terpaut harga yang cukup besar, penyebabnya karena berpenggerak 4x2 dengan skema pajak yang lebih ringan.
Selanjutnya Jimny SJ413 Caribian hadir di Indonesia pada 2004 dalam jumlah terbatas. Mobil bermesin 1300 cc ini punya penampilan bodi layaknya Jimny JB32 namun tetap mengandalkan suspensi per daun. Sayangnya, Jimny yang diimport dari Thailand ini harus berhenti di tahun 2007.