Salah satu produk Indonesia yang menjadi komoditas eksport adalah Mazda Bongo. Mobil komersial ini dibuat oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang tak lain merupakan rebadge dari Daihatsu GranMax.
"Produk kami ini sudah dikirim ke Jepang sejak Juli silam. Dan sepanjang September, sebanyak 430 unit mobil sudah kami kirim," terang Amelia Tjandra, Marketing Director PT ADM, dalam teleconverence, Rabu (01/10).
Dalam penjelasannya, wanita yang akrab disapa Amel ini mengatakan bahwa produk yang dijajakan di bawah kepak sayap Mazda ini punya perbedaan dengan yang ada di dalam negeri.
.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengakui jika Mazda Bongo yang dijual di Jepang adalah produksi Indonesia. Fasilitas pabrik mereka yang memproduksi kembaran Gran Max tersebut bersama Toyota Town Ace dan Lite Ace.
Lalu berapa jumlah ekspor Mazda Bongo dari Indonesia? Hal ini dijawab oleh Amelia Tjandra, Marketing Director PT ADM pada teleconfrence Rabu (1/10)
Dalam penjelasannya, wanita yang akrab disapa Amel ini mengatakan bahwa, terdapat perbedaan antara mobil yang dijual di bawah kepak sayap Mazda ini dengan GranMax lokal. "Kita mengikuti standar keselamatan ataupun request yang diminta oleh pasar Jepang," tambahnya. Dengan demikian Bongo punya fitur-fitur keselamatan yang tak tersaji pada sosok GranMax versi Indonesia seperti sinyal peringatan adanya pejalan kaki (pedestrian detection), lane departure warning system dan tentunya ABS dan EBD. Selain itu lampu utamanya sudah mengasuh teknologi LED, atau sama dengan spek yang digunakan pada Toyota LiteAce/TownAce yang juga merupakan rebadge GranMax yang telah terlebih dulu hadir di pasar Jepang.
Perihal mesin, Bongo pun menggunakan tipe dapur pacu yang sama dengan LiteAce/ToenAce yakni 2NR-VE bervolume 1.500 cc dengan cetakan daya 97 PS. Hal ini beda dengan versi GranMax Indonesia yang masih setia dengan mesin 3SZ dengan volume yang sama.
Asyiknya , versi eksport ini diberi pilihan transmisi manual dan matik, serta tak ketinggalan pula opsi penggerak 2WD ataupun 4WD.