Jika Anda naik transportasi publik Transjakarta lewat halte CSW koridor 13 yang berada di kawasan Blok M, Anda pasti akan merasakan beratnya saat naik dan turun tangga ke halte yang begitu tinggi dan terjal.
Halte Transjakarta CSW memiliki 117 anak tangga, 23 meter tingginya. Jika menaiki anak tangga ini setara dengan naik gedung 7 lantai.
Demi mempermudah masyarakat pengguna transportasi umum dari halte ini, Pemprov DKI Jakarta kini mengintegrasikan Halte Transjakarta CSW dengan Stasiun MRT ASEAN yang berada di sebelahnya.
"Orang yang masih muda/sehat pun pasti berkeringat bila naik sampai atas halte CSW, apalagi teman-teman yang sudah senior atau berkebutuhan khusus," ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di akun resminya di Facebook, Rabu (22/1/2020).
Anies mengatakan, Halte CSW Transjakarta dan Stasiun MRT ASEAN, dua-duanya adalah simbol kemajuan transportasi umum di Jakarta, yakni MRT dan BRT. Keduanya menjadi kebanggaan bagi ibu kota Jakarta. Tapi sayangnya ketika direncanakan dan dibangun keduanya belum terintegrasi. Sehingga ketika selesai, keduanya berjalan sebagai unit sendiri-sendiri, padahal keduanya sama-sama dibangun oleh BUMD yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta.
"Alhamdulillah, pagi tadi kita memulai fase baru, pembangunan integrasi halte Transjakarta CSW dan stasiun MRT Asean di simpang Centrale Stichting Wederopbouw (CSW), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan," ungkap Anies Baswedan.
Anies menjelaskan, fasilitas integrasi yang disebut Cakra Selaras Wahana hasil karya Biro Studio Lawang, pemenang Sayembara Desain CSW April 2019 lalu.
Integrasi antarmoda harus menjadi kata kunci dalam menjawab setiap tantangan pembangunan sarana transportasi publik. Halte Transjakarta CSW dan Stasiun MRT Asean dapat menjadi pelajaran agar pembangunan tidak boleh berjalan masing-masing, melainkan sebagai satu kesatuan, berkolaborasi bersama dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Simpang CSW ini insya Allah nanti menjadi sejarah, ketika berbagai moda transportasi menjadi satu kesatuan. Ketika antarmoda sudah terintegrasi, maka kebiasaan warga Jakarta akan mulai berubah. Bahwa kendaraan umum itu bukan satu moda saja, tetapi kendaraan umum itu adalah multimoda," jelas Anies Baswedan.
Dia menambahkan, nantinya penumpang yang naik Transjakarta bisa pindah ke MRT, bisa pindah ke KRL, bisa pindah ke mana saja dengan mudah. "Kita ingin wujudkan transportasi publik di Jakarta sebagai satu kesatuan," imbuhnya.
Hub integrasi antarmoda transportasi umum CSW akan menghubungkan tiga halte TransJakarta yaitu halte CSW - Koridor 13, dan halte koridor 1 Blok M - Kota, dan halte Non BRT dengan stasiun MRT ASEAN. Selain itu, fasilitas integrasi juga akan dilengkapi area komersial (restoran, coffee shop, dan lainnya), toilet, musholla, akses difabel berupa lift, dan akses eskalator untuk umum.
Pembangunan jembatan penghubung Bus Rapid Transit (BRT) TransJakarta dan Moda Raya Terpadu (MRT) untuk mengintegrasikan antarmoda di Halte CSW TransJakarta dan Stasiun MRT ASEAN, akan dimulai akhir Januari 2020, ditargetkan selesai bulan Juli 2020, untuk kemudian dapat digunakan oleh publik bulan Agustus 2020.