Indonesia baru akan menerapkan standardisasi emisi Euro-4 di kendaraan diesel pada April 2022 mendatang. Dan pabrikan Isuzu mengaku sangat siap untuk menyambut implementasi Euro-4.
Ini karena Isuzu sudah menyiapkan sederet teknologi pada produknya yang siap dipakai kapan saja, begitu penerapan Euro-4 disahkan. Seperti diungkapkan oleh Thomas Aquino Wijonarko, Instruktur Training Center Isuzu, Jumat (13/11).
Salah satu yang diunggulkan adalah teknologi common-rail di mesin Isuzu. "Sistem penginjeksian bahan bakar bertekanan sangat tinggi dan dikontrol secara elektronik. Sehingga tekanan injeksi, timing kerja optimal, emisi rendah suara lebih halus output maksimal, urainya.
Rahasianya kata Thomas karena bahan bakar dari pompa masuk dulu ke peranti common-rail, bukan langsung ke injektor. Setelah dimasukan ke common-rail untuk menyamakan tekanan, baru ke injektor.
Tekanan injeksi itu sampai 2 Mpa (mega pascal) dan tekanan injeksi tinggi kecepatannya 1 milisecond. Artinya tiap detik ada 1.000 kali injeksi. Jumlah injeksi membuat komposisi presisi. Sehingga didapat kelebihan tersebut.
Selain common-rail, Isuzu juga memiliki deretan teknologi lain yang bisa digunakan untuk mengurangi emisi. Seperti Turbo VGS (variable geometry System) yang bekerja dengan pengaturan di bagian bilah turbin. Kemudian EGR (Exhaust Gas Recirculation) di mana gas buang terutama Nox bisa dipakai lagi utk pembakaran.
Lalu ada DOC (Diesel Oxydation Catalyst) untuk mengurangi kadar SOF yang berasal dari sisa bahan bakar dan pelumas dibakar kembali. Juga Urea SCR (Selective Catalytic Reduction) ini mengurai kadar Nox dengan dicampur urea atau amonia ke gas buang.
"Dari semua bukan berarti harus dipakai semua dalam satu mesin. Bisa dipakai dua atau tiga teknologi saja. Tapi kita sudah siap. Buktinya kami sudah mengekspor Traga dengan standar Euro-4," ucapnya.