Kota yang maju dapat dilihat dari transportasi umumnya yang saling terintegrasi dengan baik. Hal ini yang coba ditingkatkan oleh Kementerian Perhubungan saat kunjungan ke Palembang, Sumatra Selatan pada Sabtu (12/9).
Dalam rilis resminya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau langsung konektivitas dan efektivitas transportasi di kota Palembang. Seperti LRT dan Bus Trans Musi.
"Saya mencoba langsung konektivitas transportasi perkotaan di Palembang, saya lihat baik Light Rail Transit (LRT) maupun Bus Rapid Transit (BRT) sudah terintegrasi dengan cukup baik. Selanjutnya, kita akan terus tingkatkan efektivitas keterpaduan antarmoda transportasi ini. Jadi antarmoda satu dengan yang lain harus bersinergi," katanya.
Saat ini BRT Trans Musi saat ini terdapat 3 koridor yang dijalankan dengan skema Buy The Service (BTS). Ketiga koridor ini diantaranya adalah bus rute Terminal Alang Alang Lebar - Dempo, Asrama Haji - Terminal Sako, serta Terminal Plaju - Stasiun Induk Jakabaring.
Skema BTS merupakan langkah pemerintah membeli layanan angkutan massal perkotaan kepada operator dengan mekanisne lelang berbasis standar pelayanan minimal. Hal ini dirasa lebih baik dari sistem setoran.
"Skema BTS ini di Sumatera Selatan sudah berjalan sebanyak 3 koridor, dan akan terus bertambah. Saya lihat load-nya cukup baik, sehingga saya berharap ini menjadi moda transportasi yang efektif bagi masyarakat Palembang," ungkap Menteri Perhubungan.
Direktur Jenderal Perhubungan, Budi Setiyadi menyampaikan bahwa tahun ini rencananya akan ditambah lagi 1 koridor bus Trans Musi dengan skema BTS. Rencana rute Terminal Alang Alang Lebar ke Talang Jambe.
"Kita akan membantu lagi 1 koridor dan sudah kita lelangkan kepada Pemerintah Kota Palembang dengan kendaraan koridor Alang Lebar - Talang Jambe akan kita berikan tahun ini juga. Koridornya dengan tambahan menjadi 4 koridor, yang sudah jalan sekarang 3 koridor, jumlah kendaraan 43 dan kita jaga headwaynya antara 10-15 menit," jelas Budi Setiyadi.