Komunitas Hyundai Accent Indonesia (HAI) resmi dideklarasikan. Sejatinya HAI sudah berdiri sejak awal 2020 lalu, namun karena adanya pandemic Covid-19 dan kebijakan PSBB maka baru saat ini deklarasi secara resmi dapat terlaksana.
Walaupun demikian, nyatanya acara sakral yang dihadiri oleh 50an perwakilan member HAI dari wilayah Jabodetabek mendapatkan dukungan yang luar biasa dari berbagai pihak, baik dari media massa otomotif nasional maupun para sponsor yang sangat mendukung kegiatan positif klub mobil ini.
adit
“Itu adalah salah satu visi Hyundai Accent Indonesia, selain tentunya ingin menyatukan pengguna Hyundai Accent series mulai dari Bimantara Cakra sampai dengan Hyundai Avega yang memiliki hasrat berorganisasi untuk dapat bersatu dalam naungan HAI,” buka Rizki Hikmawan, selaku Ketua Umum Hyundai Accent Indonesia.
Salah satu hal yang unik dari acara deklarasi ini adalah dengan tetap diterapkannya protokol kesehatan dalam setiap rangkaian acara. Seluruh peserta deklarasi dengan kompak menggunakan masker berlogo HAI, membawa hand sanitizer masing-masing serta menjaga jarak antar peserta.
Oleh karena itu, yang biasanya di setiap acara klub atau komunitas selalu ditandai dengan berbagai games seru ala 17an, maka kali ini games tersebut berupa quiz yang berisi tentang berbagai pertanyaan seputar klub dan teknologi Hyundai. Seluruh peserta dengan sangat antusias berusaha berebut untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh penitia deklarasi. Bukan tanpa sebab, pihak panitia telah menyiapkan berbagai produk menarik sebagai hadiah yang merupakan dukungan dari para sponsor terkait.
“Semoga dengan berdirinya Hyundai Accent Indonesia ini, kami sebagai pengguna langsung produk Hyundai dapat turut memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat otomotif di Indonesia, khususnya dalam memberikan pengetahuan dan berbagi informasi positif mengenai produk Hyundai yang selama ini cenderung mendapatkan komentar negatif dibandingkan produk otomotif Jepang,” ungkap Deden, selaku Humas HAI.
Apa yang diungkapkan oleh Deden tidaklah dapat dipungkiri karena memang masih ada stigma di masyarakat, terutama yang belum terlalu memahami produk otomotif, bahwa kualitas produk otomotif Korea masih berada di bawah produk otomotif Jepang maupun Eropa.