Jika tengah membuka Youtube, coba Anda cari kata 'bus ngeblong', atau 'aksi bus ugal-ugalan' maka akan berseliweran video akan tersaji. Judul provokatif dan video yang menyajikan performa kencang bus memang jadi magnet tersendiri bagi penikmatnya.
Tapi di sisi lain, tak jarang aksi 'behind the scene' video tersebut membahayakan keselamatan penumpang dan pengguna jalan lain. Bahkan kerap berujung kecelakaan lalu lintas. Seperti yang belakangan terjadi di ruas jalan tol Trans Jawa.
Bos PO Haryanto, Rian Mahendra pun memberikan kritik pada sejumlah vlogger yang masih bersikap provokatif pada kru bus. "Baru saja minggu lalu saya tegur keras para Youtuber yang senang memvideokan dan membanggakan bus yang berjalan di atas kecepatan rata-rata yang dibolehkan hukum lalu lintas."
Tujuan provokasi sendiri agar bus Haryanto mau diadu 'balap' dengan sesama bus antar-kota antar-propinsi sebagai konten video mereka. Konten ini yang selain berbahaya juga tidak bermanfaat.
Lebih lanjut, selama ini pihak Haryanto tak pernah menghalangi penumpang untuk mengabadikan video perjalanan. Ini merupakan dukungan bagi para vlogger untuk berkreasi atau bahkan mencari penghasilan dari konten tersebut.
"Tapi aku juga minta kalian sadar diri. Tolong jangan buat konten-konten yang berbau provokasi. Pelanggaran-pelanggaran hukum. Pelanggaran-pelanggaran atau kecelakaan lalu lintas jalan. Atau bahkan konten-konten yang tidak searah dengan visi dan misi perusahaan kami ketika kalian membawa atribut atau asset kami untuk kepentingan konten kalian.
Kalian harus ingat. Seburuk apapun suatu perusahaan, mereka menampung dan memayungi banyak orang dan banyak kepala keluarga yg bergantung hidup di dalamnya," tulis Rian.