Sejak meluncur lewat ajang GIIAS 2019 lalu, bus Suite Class dari karoseri Laksana terus banjir pesanan. Bukan hanya perusahaan otobus antarkota, namun juga armada pariwisata turut memesannya.
Selain itu, bus berkonsep sleeper bus ini tak hanya hadir di Pulau Jawa. Tapi hingga ke Sulawesi, lewat pesanan dari PO Litha & Co. serta Adhi Putra. Oleh PO Tami Jaya, bus ini juga digunakan untuk rute antarpulau, Jawa-Bali.
Pihak Laksana berbagi cerita pada kami mengenai kehadiran bus berbasis bodi Legacy SR-2 HD tersebut. "Sebenarnya ada beberapa alasan dalam merancang sleeper bus, yang kami sebut Suite Class. Mulai dari sisi inovasi hingga kenyamanan penumpang," ucap Candra Dewi, Brand & Marketing Communication Manager, Laksana.
Menurutnya, dari sisi inovasi, dalam merancang sleeper bus pihaknya ingin menciptakan sesuatu yang baru belum pernah ada di Indonesia. Selain itu, karoseri asal Ungaran, Jawa Tengah ini juga ingin membuat bus yang nyaman dan mewah sesuai kebutuhan pelanggan.
"Bus ini kami tawarkan dengan nuansa 'feels like home'. Konsepnya seperti First Class di pesawat, dengan kenyamanan dan privasinya," kata wanita berhijab ini.
Meski begitu, Suite Class dari Laksana juga punya ciri khas sendiri. Seperti kemiringan jok yang tak bisa dibuat rebah seperti kasur. Ini karena dalam peraturan Kemenhub, jok penumpang tidak diperbolehkan untuk rebah 180 derajat. Sehingga hanya dibuat 150 derajat.
Dewi menambahkan pula jika saat ini bus bukan hanya sekadar alat transportasi. Tapi juga jadi lifestyle. Terutama karena banyaknya kampanye naik bus oleh komunitas-komunitas pecinta bus.
"Apalagi infrastruktur makin bagus dengan hadirnya tol yang semakin banyak. Itu juga yang mendorong kami menciptakan sesuatu yang baru dalam hal ini bus Suite Class," ucapnya.
Mengenai pembuatan bus, menurutnya mencapai waktu dua bulan. Sementara kapasitas produksi Laksana pertahun mencapai 1.200-1.500 unit. Namun untuk pembuatan sleeper bus tergantung permintaan.