Honda menjadi salah satu produsen otomotif yang menarik pegawai dan menutup pabriknya karena mewabahnya virus corona dari Cina. Namun hal tersebut dikatakan PT Honda Prospect Motor (HPM) tidak mengganggu aktivitas produksi Honda di Indonesia.
Setidaknya dikatakan Business Innovation and Sales Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, hingga saat ini virus corona tidak mengganggu aktivitas produksi di Indonesia masih lancar. Bahkan bisa dikatakan tidak ada efek negatif yang timbul akibat isu global virus corona.
"Sampai saat ini so far tidak (mengganggu) ya. Kalau semakin panjang ya kita harus, ya risk managment action kita pasti ada yah," ujarnya kepada wartawan, di Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (15/2).
Foto: Paultan
Lanjut Yusak menjelaskan, pabrik Honda di Wuhan yang saat ini ditutup sejak 31 Januari 2020, paling cepat akan kembali beroperasi pada 17 Februari 2020. Dan masalah supply chain yang diperkirakan menjadi masalah berat, dikatakan Yusak juga masih berjalan lancar. Hingga saat ini pihak HPM terus memantau perkembangan virus corona.
"Tanggal 17 di Wuhan sudah mulai start yah paling cepat tanggal 17 hari Senin. Supply chain ya itu makanya, kita harus ada risk managment action, kita kan ada Thailand Jepang dan lainnya (sebagai alternatif lain). Supply chain itu engga boleh putus jadi bagi kami risk managment action itu penting seklai. Kalau berlarut-larut ya kita lihat saja nanti. So far kita monitor terus hour by hour progresnya seperti apa," pungkas Yusak.