Selain mempercepat mobilitas manusia, fungsi dari jalan tol adalah mempermudah kegiatan logistik. Hal ini yang coba diterapkan di Jawa Timur dengan perencanaan akses ke Pasar Induk Puspo Agro.
Untuk membahas hal tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerima kunjungan kerja Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khoififah Indar Parawansa di Kampus Kementerian PUPR Senin (10/8) lalu.
Rencana ini akses Tol Sidoarjo-Waru menuju Pasar Modern Puspa Agro, Sidoarjo untuk mengoptimalkan distribusi barang dan jasa menuju kawasan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo. Sekaligus mengurangi kepadatan lalu lintas di ruas Jalan Sawunggaling Sidoarjo.
Terdapat empat alternatif rencana pembangunan akses tol menuju Pasar Induk Puspo Agro yakni pertama dari Jalan Tol Surabaya-Gempol KM 747+280, tepanya di dekat Perumahan Taman Aloha, Sidoarjo. Jarak munuju Pasar Induk Puspo Agro sekitar 5,93 Km.
Alternatif kedua tidak jauh dari sebelumnya, yakni akses Tol Surabaya-Gempol di KM 747+900 berjarak 5,96 Km. Alternatif ketiga di Tol Surabaya-Gempol KM 750+100. Tepatnya di dekat Perumahan Masangan Wetan, Sidoarjo dengan jarak sekitar 7,69 Km.
Alternatif keempat di Jalan Tol Surabaya-Gempol KM 754+100, tepanya di wilayah Desa Wonokoyo Kabupaten Sidoarjo. Jarak menuju Pasar Induk Puspo Agro sekitar 9,61 Km. Setelah evaluasi dilakukan, baru kemudian pihak Kementerian PUPR bekerja menghadirkan akses tersebut.
“Tol Trans Jawa akan memperlancar jalur logistik. Tol Trans Jawa akan memangkas biaya angkutan logistik dan mengurangi waktu tempuh pengiriman barang (delivery time)," ungkap Basuki dikutip dari situs BPJT.