Honda Freed merupakan salah satu MPV populer saat masih diproduksi oleh PT Honda Prospect Motor (HPM). Namun pada tahun 2014, produksinya dihentikan karena beberapa alasan.
Padahal, selain diproduksi untuk dalam negeri, Freed rakitan Karawang tersebut diekspor ke berbagai negara di Asia Tenggara sebelum disuntik mati. Lantas apa alasan PT HPM tak lagi diproduksi dan dijual di Indonesia?
“Karena waktu itu generasi pertama Freed dinyatakan selesai dan generasi terbarunya hadir di Jepang dan harganya hampir menyentuh Rp 400 juta. Jadi kami tidak produksi lagi,” ujar Jonfis Fandy ketika ditemui di pabrik PT HPM Jawa Barat (26/3).
Tak hanya biaya produksi, penjualan yang tergolong rendah membuat PT HPM memutuskan untuk menyuntik mati Freed. “Secara cost tidak menguntungkan. Saat Freed masih diproduksi di Indonesia dengan harga Rp 250 hingga Rp 290 juta, per bulannya hanya terjual 500-1.000 unit,” tambah Jonfis.
Selain itu juga, pihak HPM juga berencana menjual 3 produk baru yang lebih berprospek dibandingkan sekedar mengandalkan model Freed.
“Saat Freed dihentikan produksinya, kita berencana menjual 3 produk terbaru kami, yakni Honda HR-V, Mobilio, dan BR-V di Indonesia dengan rentang harga Rp 150 juta hingga Rp 300 juta-an yang tentu angka penjualannya jauh lebih tinggi ketimbang mengandalkan Freed saja,”
Tak hanya biaya produksi yang mahal, rupanya tren MPV pintu geser berdimensi kecil bisa dikatakan menurun. Hal tersebut dibuktikan oleh Toyota Sienta yang penjualnnya tergolong redup sejak awal diluncurkan di tanah air.