DFSK yang baru-baru ini memperkenalkan produk barunya mengaku optimis bisa meraup keuntungan di pasar Indonesia. Pasalnya merek asal Tiongkok ini yakin peluang untuknya sukses berjualan SUV di tanah air.
Keyakinan tersebut berangkat dari data yang diperolehnya mengenai rasio kepemilikan mobil masyarakat Indonesia. Dari data Gaikindo yang diperoleh DFSK, disebut rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih sangat rendah, baru dikisaran 87 unit per 1.000 orang.
Angka itu memang masih jauh dibanding Malaysia dengan 450 unit per 1.000 orang atau Thailand dengan rasio 220 unit per 1.000 orang.
Franz Wang selaku Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile percaya bahwa pasar otomotif di Indonesia sangat besar dan memiliki potensi yang juga besar untuk dimanfaatkan.
"DFSK pun masuk ke Indonesia dengan menargetkan celah SUV yang juga sesuai dengan kami sebagai spesialis SUV,” ungkap Franz Wang melalui keterangan resminya.
Bila dirinci lebih jauh di segmen SUV, penjualan terbesar SUV di Indonesia selama 2018 mayoritas dihuni oleh SUV Compact atau crossover dan LSUV seperti Daihatsu All New Terios maupun Honda HR-V yang laku 135 ribu unit di 2018. Sedangkan Medium Large SUV laku 45 ribu unit, dengan total penjualan SUV mencapai 201 ribu unit.
DFSK yakin bisa kebagian porsi "kue" tersebut dengan produk barunya, Glory 560. “Kedua SUV yang kami tawarkan kepada masyarakat Indonesia ini adalah kendaraan-kendaraan berkualitas tinggi, didukung dengan teknologi yang canggih nan modern, dan tentunya dengan harga yang terjangkau bagi konsumen. Melihat tren otomotif di Indonesia belakangan ini membuat kami semakin optimis dan yakin, kendaraan-kendaraan yang kami tawarkan bisa diterima dengan baik di Indonesia," tutup Franz.