Sebelum bergabung sebagai relawan lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ardian Kurniawan Santoso tak menyangka hidupnya akan berubah drastis. Bagaimana tidak, Ardian sebelumnya dikenal sebagai pesakitan yang bahkan sampai dua kali masuk ke 'hotel prodeo' karena kejahatannya.
Namun kini, hidupnya justru dicurahkan untuk membantu orang lain. Yaitu sebagai relawan sekaligus supir Humanity Food Truck dari ACT. Ada banyak kisah unik, baik suka dan duka selama menjadi supir truk tersebut. Beberapa di antaranya diceritakan via akun Facebook pribadinya.
Seperti pengalamannya saat salah jalan karena mengikuti GPS di Ngawi, Jawa Timur. Saat itu, Humanity Food Truck tengah dalam perjalanan dari Jakarta ke Blora untuk rangkaian aksi kemanusiaan di Jawa Timur.
"Exit tol Ngawi kami seharusnya belok ke kanan tetapi kami malah kekiri sesuai petunjuk dari google map. Kami pun diarahkan melewati tengah kota yang seharusnya tidak boleh dilewati truk. Kami dihentikan polisi dan petugas DLLAJ. Namun setelah kami berbincang bahwa kami membawa amanah dari umat untuk membagikan makanan gratis. Langsung saja dengan sigap ketiga petugas mengizinkan dan mengarahkan kami untuk melanjutkan perjalanan bahkan mempersilahkan melalui tengah kota," kenangnya.
Lalu ada pula pengalaman kurang enak karena harus berurusan dengan pengguna jalan lain yang menabrak truknya lantas malah menganiaya Ardian. Kejadiannya di Salatiga, Jawa Tengah. Di mana saat itu, truk yang dibawa Ardian ditabrak oleh mobil sedan.
"Orang yang menabrak justru memukul saya. Untungnya ada ibu-ibu warga setempat yang membela dan bersedia jadi saksi jika urusan dibawa ke polisi. Namun pemilik sedan memilih berdamai dengan bersedia menanggung kerusakan truk dan memberi makan anak yatim," tutupnya.
Itulah beberapa hal yang menjadi kenangan membawa Humanity Food Truck ke berbagai tempat. Namun tentunya, dengan tekad membantu sesama, hal yang membuat kurang nyaman di perjalanan tak akan menyurutkan niatnya.