Tire Pressure Monitoring System (TPMS) bukan sesuatu yang baru. Keberadaannya sudah dikenal sejak tahun 80-an dan saat itu hanya dijejalkan pada mobil-mobil kelas premium.
Perangkat ini belakangan menyita perhatian pasar otomotif Indonesia dengan kehadirannya pada merek-merek Cina yang bahkan ditemui sebagai standar pada produk kendaraan penumpang entry level seperti halnya Wuling Confero ataupun DFSK Glory 560.
Mengapa produk-produk brand Cina ini begitu royal memberikan fitur ini pada produk-produknya? Apakah semata-mata ingin dianggap agar nampak ‘wah’?
Pemasangan fitur TPMS pada mobil Cina, tak bisa dipisahkan dari kondisi dan tuntutan pasar di dalam negeri Cina sendiri. “Cina merupakan daratan luas dan jalanan di Cina tumbuh dengan sangat pesat dalam dua dekade terakhir. Jalanan yang panjang dengan jarak tempuh puluhan atau bahkan kilometer untuk sekali jalan,” terang Arief Rahmadi, Product Planning Specialist Wuling Motors Indonesia, beberapa waktu lalu.
“Kondisi tekanan ban yang prima mutlak diperlukan untuk berkendara dalam jalanan tersebut. Karenanya dibutuhkan satu fitur yang mampu memberikan informasi kondisi tekanan dan temperatur ban,” sambungnya. “Pasar Cina pun bereaksi memberikan masukan pada produsen mobil di negara Panda tersebut untuk menyertakan fitur Tire Pressure Monitoring System,” jelasnya.
“Suatu kebetulah bahwa fitur ini kami suguhkan pada market Indonesia yang mulai mengenal jalan tol dengan jarak dan durasi waktu yang panjang. Dan pasti ini akan sangat berguna,” tutupnya.